TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menanggapi permintaan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk merelaksasi harga eceran tertinggi atau HET sejumlah bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng. Arief memastikan, pemerintah tidak akan mengubah HET sejumlah bahan pokok dalam waktu dekat.
Adapun Aprindo meminta pemerintah merelaksasi HET agar peritel dapat membeli bahan pokok dari produsen. Relaksasi ini juga bertujuan untuk mencegah kekosongan dan kelangkaan bahan pokok. Terlebih pada Februari ini, para peritel mulai melakukan pembelian dari produsen guna persiapan pasokan Ramadhan dan Idul Fitri di gerai ritel modern.
"Betul (tidak ada perubahan HET dalam waktu dekat). Nanti kita duduk lagi saat produksi sudah normal," ujar Arief dalam keterangannya kepada Tempo pada Minggu, 11 Februari 2024.
Menurut Arief, sebenarnya tantangan utama dari ketersediaan bahan pokok ini bukan pada HET yang telah ditetapkan pemerintah. Namun, kata Arief, tantangannya pada produksi sejumlah bahan pokok ini di dalam negeri. "Bukan HET challenge-nya, tapi produksi (sejumlah bahan pokok). Mari kita sama sama tingkatkan produksi dalam negeri," ucap Arief.
Sementara itu, Aprindo mengatakan para peritel terpaksa menjual komoditas bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET) serta harga acuan lainnya lantaran mendapat harga yang tinggi dari produsen. Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan, para para produsen telah menaikkan harga jual produksi mereka sebesar 20-35 persen di atas HET sejak sepekan terakhir.
"Faktanya saat ini kami tidak ada pilihan dan harus membeli dengan harga di atas HET dari para produsen atau pemasok beras lokal, bagaimana mungkin kami menjual dengan HET," ujar Roy di Jakarta, Ahad, 11 Februari 2024.
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok. Harga yang ditetapkan oleh produsen sebagai sektor hulu, selanjutnya mengalir kepada peritel di sektor hilir melalui jaringan distribusi, kemudian dibeli oleh masyarakat.
YOHANES MAHARSO | ANTARA
Pilihan Editor: Dirty Vote Ungkap Dugaan Kecurangan Jokowi, Salurkan Bansos Mendadak, Kerahkan Polisi Hingga Tekan Kepala Desa