TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia alias World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada 4,9 persen. Angka ini, berada di bawah target Bank Indonesia.
Ekonom Senior Bank Dunia Indira Maulani Hapsari mengatakan hal tersebut dikarenakan harga komoditas yang mulai menghilang, sehingga berpengaruh pada kinerja ekspor dan impor.
“Kami memprediksi konsumsi rumah tangga kuat, tapi pada saat yang sama di tahun Pemilu, investasi itu juga diperkirakan akan sedikit melambat. Jadi seperti biasa itu bukan hanya di Indonesia tapi negara lain yang melakukan election juga,” dalam Indira acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Hotel Westin, Jakarta, dikutip Jumat, 9 Februari 2024.
Menurut Indira, inflasi masih akan tetap terjaga dan kembali dalam target Bank Indonesia. Namun, kata dia, ruang moneter Bank Indonesia akan semakin sempit karena target inflasi semakin kecil.
"Jadi kami melihat bagaimana kebijakan ke depannya, untuk menyeimbangkan antara menjaga shock dari adanya perekonomian global dan di saat yang sama berusaha membantu perekonomian tetap tumbuh," kata dia.
“Setelah lebih pasti, permerintah terbentuk akan firming lagi, pertumbuhan bisa jadi 5 persen tahun depan. Walau di World Bank masih 4,9 persen.”
Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik pada 2024. Keyakinan ini menurut Perry didukung oleh pertumbuhan ekonomi pada 2023 yang disebut sebagai salah satu performa ekonomi terbaik di dunia.
“Optimis 2024 akan juga lebih baik, pertumbuhan akan sedikit di atas 5 persen, inflasi terkendali 2,5 plus minus 1 persen, kredit tumbuh 10-15 persen,” ujar Perry dalam acara peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2023, diikuti secara virtual, pada Rabu, 31 Januari 2023.
Pilihan Editor: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 Masih 5 Persen, Ini Proyeksi IMF hingga World Bank