Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prabowo Janjikan Ribuan Beasiswa Luar Negeri, IDEAS: Masalahnya Pemerataan Akses Pendidikan

image-gnews
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) sukses menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) bergelar S1 dan S2 Luar Negeri Angkatan I tahun 2022.  Foto : Kemendikbud
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) sukses menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) bergelar S1 dan S2 Luar Negeri Angkatan I tahun 2022. Foto : Kemendikbud
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan janji calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, untuk memberi beasiswa ke luar negeri bagi mahasiswa tak menyentuh gagasan mendasar buat membenahi pendidikan Indonesia. Menurut Yusuf, gagasan mendasar membenahi sistem pendidikan harus sesuai dengan semangat konstitusi, yaitu memberikan akses pendidikan yang merata kepada semua anak negeri.

"Ddari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi," ujar Yusuf saat dihubungi pada Jumat, 9 Februari 2024. 

Prabowo berjanji akan menyiapkan 20.000 beasiswa ke luar negeri bagi pelajar Indonesia, apabila terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2024 nanti. Beasiswa itu ditujukan untuk lulusan SMa agar bisa belajar kedokteran, sains, dan teknologi. 

Menurut Yusuf, seharusnya pemerintah berfokus pada pemerataan akses pendidikan bagi seluruh anak Indonesia. Konstitusi sejak awal telah berpesan bahwa intervensi terpenting negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian, pemerintah wajib menyelenggarakan layanan pendidikan yang berkualitas dan merata. Semua pelajar Indonesia memiliki peluang yang sama untuk mengakses pendidikan.

Sedangkan saat ini, ia menilai biaya pendidikan justru mahal dan sulit dijangkau bagi banyak anak di dalam negeri. Karena itu, menurut dia, pemerintah telah lari dari tanggungjawabnya dalam memberi kesempatan bersekolah dan berkuliah yang merata bagi semua anak Indonesia. 

Ia menuturkan, gagasan progresif dan sesuai konstitusi yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah sekolah dan kuliah murah, bahkan gratis. Kebijakan tersebut membutuhkan dukungan anggaran yang masif. Ia menilai manfaat dari pendidikan bagi perekonomian jauh lebih besar daripada biaya yang ditanggung pemerintah dan masyarakat. 

Di Indonesia, kebijakan sekolah gratis telah dirintis sejak 2005 untuk tingkat SD hingga SMA melalui dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). BOS diperkenalkan untuk membebaskan peserta didik dari pungutan biaya operasional sekolah. Sejak 2019 BOS berkembang menjadi tiga jenis yaitu BOS Reguler, BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. 

Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada dalam program BOS, menurut Yusuf, pembebasan peserta didik dari pungutan biaya operasional sekolah telah meningkatkan angka partisipasi sekolah terutama siswa dari keluarga miskin. Meski sekolah belum sepenuhnya gratis, ia menilai program BOS secara signifikan telah menurunkan hambatan kelas miskin ke pendidikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk di jenjang pendidikan tinggi, ia mendorong pemerintah untuk memperluas jangkauan program Bidikmisi (Bantuan Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi). Menurut dia, penerima Bidikmisi seharusnya tidak hanya mahasiswa dari keluarga kelas bawah saja namun juga mahasiswa dari keluarga kelas menengah. 

Sejak 2020, program Bidikmisi berganti menjadi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dengan implikasi pendaftar KIP Kuliah harus merupakan penerima KIP saat SMA atau penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Namun alih-alih diperluas, Yusuf menyayangkan KIP Kuliah justru semakin menyempit kategori penerimanya. 

Yusuf pun menuturkan ada gagasan lebih progresif yang bisa dilakukan pemerintah mendatang, yakni kuliah gratis di semua perguruan tinggi negeri (PTN). Dengan membuka akses masyarakat seluas mungkin ke PTN, Yusuf meyakini dampaknya akan sangat besar dalam menanggulangi kemiskinan dan pemerataan ekonomi.

Menurut dia, biaya kuliah gratis merupakan kebijakan terbaik untuk mendorong partisipasi mahasiswa dan talenta terbaik bangsa untuk menempuh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi, ucapnya, akan membekali pelajar dengan keahlian yang relevan dan dibutuhkan oleh perekonomian, baik kapasitas manajerial dan profesional, maupun kapasitas riset untuk inovasi. 

Adapun beasiswa luar negeri sendiri sudah tersedia dalam skema yang diselenggarakan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Berdasarkan data LPDP, total penerima beasiswa LPDP sebanyak 35.536 orang hingga 2022. Dari jumlah itu, ada 44,3% penerima beasiswa LPDP yang berkuliah di 562 universitas luar negeri. Adapun total total alumni beasiswa LPDP telah mencapai 17.979 orang. 

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: IHSG Jelang Coblosan Diperkirakan Anjlok, Investor Berharap Pemilu Cepat Selesai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

1 jam lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.


Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

2 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.


Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

4 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ditemui di kediaman Calon Presiden Prabowo Subianto, Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.


Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.


Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

6 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

15 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

16 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

17 jam lalu

Penyerahan lukisan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Prabowo Subianto, sebagai penghargaan sebagai Capres terpilih dalam Pemilu 2024, dalam acara Buka Bersama (Bukber) Partai Demokrat, pada Rabu, 27 Maret 2024 di St. Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan. TEMPO/Adinda Jasmine
Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.


NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

20 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga grosir di ITC Mangga dua, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024. Kunjungan tersebut untuk dalam rangka memantau stabilitas harga sandang saat Ramadan dan menjelang lebaran sekaligus berbelanja untuk dibagikan kepada pengunjung ITC. TEMPO/ Febri Angga Palguna
NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.