TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Seperti apa analisisnya?
"Perekonomian Indonesia diperkirakan masih tumbuh kuat pada 2024, sebesar 5,2 persen," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, dalam keterangan resminya pada Rabu, 7 Februari 2024.
Keyakinan itu berdasarkan dinamika global dan potensi perekonomian domestik Indonesia. Dari sisi dinamika ekonomi global, kata dia perlambatan ekonomi dunia diperkirakan masih berlanjut pada tahun ini.
Oleh karena itu, Deni melanjutkan, pemerintah terus memantau risiko perlambatan perekonomian global. Adapun Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook edisi Januari 2024, memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,1 pesen pada 2023 dan 2024.
"Dari sisi domestik, inflasi yang diperkirakan relatif stabil, dampak penyelenggaraan Pemilu terhadap konsumsi mayarakat maupun pemerintah, serta kebijakan sektor perumahan yang sudah digulirkan pada triwulan IV 2023 akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan 2024," kata Deni.
Dia melanjutkan, anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2024 akan berperan menjadi shock absorber. APBN juga diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan.
Dalam situasi ekonomi global yang melambat dan penuh ketidakpastian ini, Kemenkeu juga melihat perekonomian Indonesia tetap tumbuh kuat dan stabil. Meskipun berangkat dari basis yang tinggi (high base) pada 2022, perekonomian Indonesia tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 5,04 persen (yoy) pada triwulan IV-2023 dan 5,05 persen untuk keseluruhan tahun 2023.
APBN telah berperan sebagai shock absorber yang krusial dalam menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah merespons tanda-tanda perlambatan ekonomi yang terjadi sebagai dampak dari pelemahan global pada triwulan III-2023, melalui paket kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah di awal triwulan IV-2023.
“Alhamdulillah meski tahun 2023 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat signifikan, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik, ditopang oleh aktivitas permintaan domestik yang masih kuat, khususnya aktivitas konsumsi dan investasi”, ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan tertulis.
Tidak hanya kuat, menurut dia, ekonomi juga tumbuh berkualitas. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang turut mendorong penurunan pengangguran dan kemiskinan.
Sri Mulyani menyebutkan pmulihan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja yang mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 5,32 persen pada Agustus 2023 atau turun sebesar 0,54 persen dibanding Agustus 2022. Aktivitas ekonomi yang menguat juga telah mendorong penurunan tingkat kemiskinan dari 9,54 persen(Maret 2022) menjadi 9,36 persen di tahun 2023.
Pilihan Editor: 190 PSN Jokowi Rampung pada 2023, Nilainya Tembus Rp 1.515,4 Triliun