TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, berjanji akan menyiapkan skema dana abadi budaya. Dana abadi ini, kata Prabowo, diberikan untuk memberikan dorongan dan dukungan bagi semua pelaku budaya.
Menurutnya, budaya merupakan karakter bangsa yang harus dibanggakan, dihormati, dan dilestarikan. “Kami Prabowo-Gibran merencanakan ada dana abadi budaya untuk memberi dorongan dukungan untuk semua aktor, pelaku budaya kita di semua bidang. Ini mutlak bagi kita," kata Prabowo dalam Debat Capres Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024.
Lantas, apakah RI sudah memiliki dana abadi budaya sebelumnya?
Berdasarkan penelusuran Tempo, melalui data Kementerian Keuangan, pemerintah mengalokasikan rencana pencairan dana abadi kebudayaan sebesar Rp 2 triliun pada 2024. Namun, proyeksi hingga 31 Desember 2024, yakni tembus Rp 7 triliun.
Pada 2023, realisasi dana abadi kebudayaan mencapai Rp 5 triliun. Meski angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dana abadi di bidang lain, seperti pendidikan, dana abadi budaya terpantau naik cukup dratis, di mana pada tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 3 triliun.
Sebagai informasi, dana abadi pendidikan pada 2023 tercatat mencapai Rp 111 triliun. Sementara dana abadi penelitian mencapai Rp 12,9 triliun dan dana abadi perguruan tinggi mencapai Rp 10 triliun.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan bahwa pembiayaan untuk kegiatan kebudayaan selama ini masih sangat minim, sehingga berbagai inisiatif dan kreativitas bidang kebudayaan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Melalui dana abadi budaya ini, diharapkan kondisi tersebut dapat diatasi dan diperbaiki sehingga berbagai inisiatif masyarakat dapat diakomodir dan difaslitasi sebagai investasi jangka panjang.
"Dengan kata lain, kami berharap melalui pendanaan ini akan memperluas akses masyarakat pada sumber pendanaan untuk memperkuat keterlibatan publik dalam ekosistem pemajuan kebudayaan yang berkelanjutan," kata Hilmar dalam keterangan resmi, Senin, 17 Juli 2023.
DEFARA DHANYA | YOHANES MAHARSO
Pilihan Editor: BPS akan Laporkan Realisasi Pertumbuhan Ekonomi 2023, Ekonom Proyeksikan Lebih Rendah dari 2022