TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan pembangunan Bandara Singkawang di Kalimantan Barat rampung pada bulan April. Budi Karya optimistis target itu tercapai setelah melihat perkembangan proyek di kota yang kental akan akulturasi budaya Tionghoa tersebut pada Ahad, 28 Januari 2024.
Budi Karya memeriksa sisi darat dan udara bandara. Ia mengungkapkan, perkembangan pembangunan bandara saat ini telah mencapai 95 persen. “Hanya tinggal penyelesaian interior. Untuk runway sepanjang 1.400 meter sudah 100 persen selesai, namun ada perpanjangan menjadi 2 ribu meter yang akan selesai dalam 1 sampai 2 bulan. Yang tadinya hanya bisa didarati pesawat ATR, nanti pesawat Airbus A320 sudah bisa mendarat di sini,” kata Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis.
Bandara Singkawang dibangun melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU. Porsi swasta berupa biaya proyek dari pos corporate social responsibility (CSR) para pengusaha lokal Singkawang. Menhub mengatakan, banyak dari putra-putri daerah Singkawang yang menjadi donatur untuk proyek bandara. “Termasuk perpanjangan runway dari 1.400 meter menjadi 2 ribu meter.”
Menhub mengapresiasi kontribusi swasta dalam pembangunan infrastruktur transportasi negara. Pasalnya, keterbatasan APBN mengakibatkan pemerintah membutuhkan sokongan dari pihak swasta. “Pembangunan Bandara Singkawang dapat menjadi contoh yang baik dari kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan swasta,” tutur Budi.
Bandara Singkawang dibangun sejak tahun 2019. Lapangan terbang ini mulanya hanya memiliki landasan pacu sepanjang 1.400 m x 30 m, taxiway 200 m x 18 m, apron 100 m x 50 m, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi. Namun runway-nya diperpanjangjadi 2000 meter. Sementara gedung terminal penumpang dibangun seluas 8 ribu meter persegi.
Pasca beroperasi nanti, Budi berharap Bandara Singkawang dapat meningkatkan keterhubungan Singkawang dengan berbagai daerah, potensi pariwisata lokal, membuka lapangan pekerjaan, peluang usaha, hingga pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Barat.
Usai meninjau progres Bandara Singkawang, Menhub juga meninjau pelayanan angkutan lintas batas negara Singkawang-Kuching, Malaysia. Angkutan tersebut dilayani oleh Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI). Budi berharap pelayanan ini dapat mendukung konektivitas dari dan menuju Bandara Singkawang juga.
Sebelumnya, penerbangan kalibrasi perdana di Bandara Singkawang telah dilakukan pada Rabu, 24 Januari lalu. Penerbangan dilakukan dengan pesawat komersial PK-CAN B200GT Super King Air dari Bandara Supadio, Pontianak.
ANNISA FEBIOLA