TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, mengimbau para pelaku pasar untuk tetap bersikap rasional menjelang pergelaran Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024.
“Kita bersama-sama sampaikan kepada publik untuk selalu mengambil keputusan investasi secara rasional, itu yang paling penting, dan untuk bisa mengambil keputusan secara rasional tentu dibutuhkan skill dan dibutuhkan data,” ujar Jeffrey dalam kelas wartawan pasar modal di kantornya, Kamis, 25 Januari 2024.
Jeffrey menuturkan, para pelaku pasar harus tetap menjaga rasionalitas di tengah kondisi pasar dalam keadaan apapun, baik sideways, bearish, maupun bullish. “Orang kadang-kadang lengah justru pada saat market bullish,” tuturnya.
Selain itu, investor juga harus memperhatikan berbagai pengumuman atau notifikasi khusus yang disampaikan bursa, seperti unusual market activity (UMA) hingga suspensi.
“Kalau memang para investor memutuskan mau wait and see, atau ada beberapa investor yang justru menyatakan ini adalah waktunya untuk mengambil keputusan dengan mengantisipasi apapun yang akan terjadi di depan, itu adalah keputusan masing-masing investor,” ucap direktur pengembangan itu.
Jeffrey pun menegaskan pihaknya tidak berada pada posisi untuk berekspektasi tentang indeks atau mengarahkan pergerakan indeks. Dia justru meminta investor untuk melihat prospek jangka panjang.
“Kegiatan pemilu adalah kegiatan yang sudah kita lakukan berkali-kali sepanjang keberadaan Bursa Efek Indonesia, dan tetap banyak investor kita yang sukses sampai dengan hari ini,” ucapnya.
Artinya, kata Jeffrey, bagaimana investor melakukan analisis dan melihat bagaimana prospek ekonomi maupun prospek masing-masing perusahaan ke depan. “Silahkan mengambil keputusan dari situ.”
Pilihan Editor: Respons Gibran soal Beras Bulog Ditempeli Stiker Prabowo-Gibran: Nanti Saya Cari