TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah menteri di bidang ekonomi dalam kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi tercatat menjadi anggota partai politik alias Parpol tertentu. Siapa saja?
Isu netralitas menteri menjadi salah satu yang disorot oleh netizen menjelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Berikut adalah daftar menteri ekonomi yang menjadi anggota Parpol:
1. Airlangga Hartarto - Menko Perekonomian
Airlangga saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi dan Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Dia sebelumnya juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada perombakan Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Jokowi dan Jusuf Kalla.
Pria kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1962 ini adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (Ketum DPP Golkar). Sebelum menjadi Ketua Partai Golkar, dikutip dari partaigolkar.com, Airlangga menjadi Wakil Bendahara DPP Partai Golkar periode 2004-2009.
2. Luhut Binsar Pandjaitan - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Selain menjabat sebagai Menko Marves, Luhut juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar. Pada pertengahan tahun lalu, ia bahkan dikabarkan bakal menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Kita lihat aja-lah, saya itu enggak terlalu ngurusin itu kok," kata Luhut usai acara Penandatanganan Impelementing Arrangement UK PACT Carbon Pricing di Jakarta, Senin, 24 Juli 2023.
3. Zuklifli Hasan - Menteri Perdagangan
Zulkifli Hasan atau kerap disapa Zulhas adalah Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional alias (PAN). Dia menjabat sebagai Ketum PAN sejak Maret 2015. Pada 2020, Zulhas terpilih kembali menjadi Ketum DPP PAN periode 2020 hingga 2025.
Adapun pada 15 Juni 2022, Zulhas resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan oleh Presiden Jokowi. Dilansir dari laman kemendag.go.id, Zulkifli Hasan juga menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014
4. Bahlil Lahadalia - Menteri Investasi
Bahlil sempat mengungkapkan bahwa ia adalah kader struktural Partai Golkar dari 2001 hingga 2014. Selebihnya, dirinya menyebut tidak lagi berada di struktural partai beringin itu.
"Tapi kan saya enggak pernah pindah partai,” ujar Bahlil kepada awak media, Selasa, 25 Juli 2023.