Romlawati juga menyebut, beberapa ibu rumah tangga mengeluhkan kepadanya mengenai waktu pemberian bantuan ini. Mereka menilai bantuan pangan beras ini diberikan terlambat. "Bantuan pangan ini pemberiannya terlambat, di pedesaan misalnya musim paceklik," kata dia.
Selain itu, Romlawati menyoroti bentuk bantuan pangan yang diberikan. Menurutnya, tidak semua ibu rumah tangga di berbagai wilayah membutuhkan beras. Pemerintah, kata Romlawati, seharusnya dapat memberikan bantuan pangan yang sesuai dengan kebutuhan di masing-masing wilayah. "Tidak bisa semuanya disamakan pangan itu hanya beras, kalau begitu ya kembali ke Orde Baru," ujarnya.
Ia menyebut, harusnya bantuan pangan diberikan sesuai kebutuhan masing-masing wilayah. Misalnya, untuk pedesaan yang sudah memiliki lumbung beras dan mencukupi, tidak perlu diberikan bansos beras namun bahan pangan lain. "Kemudian di wilayah lain misalnya, bahan pangan pokoknya jagung, kan enggak butuh beras," ucapnya.
Badan Pangan Nasional atau Bapanas dan Perum Bulog memastikan pembagian bantuan pangan atau bansos beras 10 kilogram dilanjutkan hingga Juni 2024. Hal tersebut sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
"Ini yang hadir di sini (KPM) tambahan atau yang September Oktober November Desember (tahun lalu) sudah dapat? Yang paling penting Januari sudah diterima. Nanti akan dapat lagi di bulan Februari, akan dapat lagi di bulan Maret. Nanti kalau APBN-nya, mencukupi, dilanjutkan lagi di April Mei Juni, setuju?” kata Presiden Jokowi, dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis, 4 Januari 2023
YOHANES MAHARSO | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Luhut Komentari Cak Imin yang Sebut Kebijakan Hilirisasi Jokowi Ugal-ugalan: Anda Membohongi Publik