TEMPO.CO, Jakarta - Co-Director Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga atau Pekka, Romlawati, merespons bantuan pangan beras atau bantuan sosial alias bansos beras yang diberikan pemerintah menjelang Pemilu 2024.
Menurutnya, bansos beras tidak sesuai kebutuhan ibu rumah tangga dan tidak berdampak signifikan pada perekonomian keluarga.
Sebagai informasi, bansos beras diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Indonesia. Setiap KPM menerima beras sebanyak 10 kilogram tiap bulan. Bansos beras dimulai sejak September 2023 dan diperpanjang sampai Juni 2024.
"Iya tidak tepat sasaran. Bantuannya sangat kecil (jumlahnya), maka buat ibu-ibu, utamanya yang termasuk miskin ini sebagai pelengkap saja," ujar Romlawati dalam keterangannya usai acara Peluncuran Buku Dilema Bansos di Kekini Coworking Space, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 Januari 2024.
Romlawati juga mengungkapkan, bantuan pangan beras yang diterima ibu-ibu rumah tangga di desa seringkali kualitasnya tidak bagus. Bahkan, ia menyebut, kualitas beras yang diterima seperti beras yang digunakan untuk pakan ternak. "Kualitas berasnya di daerah-daerah itu enggak bagus. Beberapa ibu-ibu yang dapat bantuan itu kualitas berasnya seperti yang dipakai buat ternak," kata Romlawati.
Selanjutnya: Romlawati juga menyebut, beberapa ibu rumah tangga....