TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi penjelasan soal bantuan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan bantuan itu merupakan stimulan bagi para petani agar dapat segera menanam.
"Bantuan stimulan dari Bapak Presiden (Jokowi) ini tentu saja akan menjadi asa dan penambah semangat bagi masyarakat untuk turun kembali ke sawah di periode tanam pertama awal tahun ini," kata Suharyanto dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu, 24 Januari 2024.
Suharyanto berharap petani yang menerima bantuan tersebut bisa segera menanam. Pasalnya, awal tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk menanam padi. "Di samping itu, harga gabah juga tinggi sehingga hal itu dapat memberikan keuntungan lebih bagi petani."
Lebih jauh, ia menyebutkan penyaluran bantuan tersebut akan diberikan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Masyarakat penerima manfaat, kata dia, tidak akan dikenakan biaya atau potongan apapun, dan mekanisme pencairan dirancang sesederhana mungkin berbasiskan data masyarakat yang ditetapkan oleh bupati atau walikota.
Berdasarkan data BNPB, pada 2023 terdapat 136 kabupaten dan kota di 20 provinsi yang terdampak gagal panen akibat banjir pada 2023 lalu. Total lahan terdampak adalah 110.383 hektare, di mana 54.442 hektare lainnya mengalami puso.
Baca Juga:
Sedangkan pemerintah daerah terdampak mengusulkan luas lahan yang perlu diberikan bantuan stimulan sebanyak 26.995 hektare dengan jumlah 35.500 petani.
Presiden Jokowi sebelumnya menyerahkan bantuan kepada petani gagal panen di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Selasa, 23 Januari 2024. Kepala Negara berharap petani memiliki kekuatan untuk menanam kembali.
Ia memberikan bantuan kepada petani yang lahannya terkena banjir. Jokowi sejak tahun lalu telah menyatakan ke BNPB akan menyerahkan uang bantuan dengan nominal Rp 123 juta, Rp 180 juta, hingga Rp 200 juta.
Dalam keterangannya saat memberikan bantuan kepada petani, Jokowi menjelaskan petani yang menerima bantuan berasal dari Kabupaten Grobongan, Kudus, Jepara, Demak dan Pati. Adapun luas wilayah terdampak El Nino - banjir dan kini mengalami kekeringan di Jawa Tengah agak panjang ada sekitar 16 ribu hektare. Bantuan yang diberikan juga sudah dihitung sebesar Rp 8 juta per hektare.
YOHANES MAHARSO | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Ekonom: Kita Prihatin Politisasi Bansos Dipertontonkan Sangat Vulgar oleh Penguasa