4. Kronologi Crazy Rich Surabaya Budi Said Tersangka Rekayasa Jual Beli Emas Antam
Pengusaha properti mewah asal yang juga dikenal sebagai salah satu crazy rich Surabaya, Budi Said (BS), ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung atas dugaan tindak pidana rekayasa jual beli emas PT Antam (Tbk). Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung) Kuntadi mengatakan penetapan tersangka itu berlaku mulai Kamis, 18 Januari 2024.
“Selanjutnya kami tahan untuk kebutuhan penyidikan selama 20 hari ke depan di Rutan Salemba cabang Kejagung,” ucap Kuntadi pada Kamis, 18 Januari 2024.
Kasus perkara jual beli emas antara Budi Said dengan PT Aneka Tambang Tbk (Persero) atau Antam ini sudah bergulir sejak 2018 silam. Sengketa sudah disidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya hingga ke tingkat Mahkamah Agung (MA). MA memerintahkan Antam untuk membayar ganti rugi kepada Budi Said sebesar 1,1 ton emas atau senilai Rp 1,1 triliun, menggunakan patokan harga emas terkini.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Kemenkop UKM Mulai Uji Coba KUR Rp 500 Juta Tanpa Agunan Tahun Ini, Pakai Riwayat Kredit
Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mulai mengujicoba skor kredit (credit scoring) bagi debitur UMKM yang ingin mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp 500 juta tanpa agunan. Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius, mengatakan skor kredit merupakan sistem penilaian terhadap kemampuan seseorang dalam membayar kewajiban pinjamannya yang dilakukan oleh Lembaga Penilaian Kredit.
“Terkait credit scoring ini sudah ada arahan dari Bapak Presiden waktu rapat nasional HIPMI ke-18. Artinya ini harus segera ditindaklanjuti,” kata Yulius dalam konferensi pers Peningkatan Akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) UMKM dengan Credit Scoring di kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024.
Yulius menjelaskan, uji coba ini rencananya dilakukan untuk pinjaman di bawah Rp 100 juta hingga Rp 500 juta. Uji coba dimulai pada tahun ini. Lebih lanjut, Yulius mengatakan credit scoring pada awalnya hanya menggunakan data konvensional, seperti data identitas, data biro kredit dan data perbankan. Namun dalam perkembangannya, credit scoring menggunakan sumber data di luar data konvensional, yaitu data alternatif, seperti data jaminan sosial (BPJS), data penggunaan listrik, data transaksi e-commerce, data media sosial, data perpajakan dan data lain tersedia dari Sistem Satu Pintu (SSO).
Baca selengkapnya di sini.
Demikian daftar lima berita terkini dan terpopuler pada Jumat sore ini.