TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi penurunan ekspor nikel pada Desember 2023. Tercatat volume ekspor nikel pada Desember 2023 sebesar 126 juta ton. Jumlah ini turun 14,06 persen secara bulanan atau month to month.
Adapun nilai ekspor nikel pada Desember 2023 sebesar US$ 521,8 juta atau turun sebesar 4,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya. "Penurunan volume ini lebih dalam kalau kita lihat dibandingkan dengan penurunan nilainya," ujar Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Puji Ismartini dalam konferensi pers virtual pada Senin, 15 Januari 2024.
Dengan demikian, menurutnya, ada indikasi bahwa penurunan ini disebabkan merosotnya permintaan dari negara tujuan ekspor. Namun, ia mengatakan pihaknya belum melakukan kajian lebih dalam untuk mengetahui penyebab utama penurunan ekspor nikel ini.
Kondisi ekspor nikel saat ini sangat berbeda dengan konsisi beberapa bulan yang lalu. Sebelumnya pada 15 September 2023 lalu, BPS mengungkapkan dalam dua tahun terakhir, nikel dan barang daripadanya (kelompok HS75) mulai masuk dalam lima besar ekspor nonmigas Indonesia ke Cina.
Pada periode 2018 hingga Agustus 2023 komoditas bahan bakar mineral (HS27) yang pada tahun-tahun sebelumnya mendominasi ekspor Indonesia ke Cina telah digeser oleh komoditas ekspor besi dan baja (HS72).
Menurut BPS, saat itu peningkatan ekspor nikel terjadi seiring dengan hilirisasi dan pembangunan smelter pengolahan bijih nikel yang sejak 2022. BPS mencatat pada 2022 ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya ke Cina mencapai 7,01 persen. Komoditas ini menggeser ekspor bijih logam, terak, dan abu yang pada 2021 mencapai 3,68 persen.
Pada Januari hingga Agustus 2023 angka ekspor komoditas nikel dan barang ke Cina semakin meningkat menjadi 8,22 persen. Porsi komoditas bijih logam, terak, dan abu (HS26) pun menurun bahkan tidak lagi masuk dalam lima besar.
Namun kini ekspor nikel merosot. BPS menduga terjadi penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor. Tetapi ia kembali menekankan bahwa perlu kajian lebih lanjut untuk memastikan penyebab penurunan ekspor nikel ini.
Pilihan Editor: Profil PT ITSS Morowali, Smelter Nikel Asal Cina yang Meledak