TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersama Kadin DKI Jakarta menggelar dialog bersama ketiga calon presiden (capres) 2024: Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Pada kesempatan berbeda, ketiganya sempat bicara hal terkait badan usaha milik negara atau BUMN.
Capres nomor urut 1 Anies dan capres nomor urut 3 Ganjar hadir pada Kamis, 11 Januari 2024. Sementara capres nomor urut 2, Prabowo hadir pada hari ini Jumat, 12 Januari 2024. Berikut pernyataan Anies, Prabowo, dan Ganjar terkait BUMN yang dilansir dari Tempo.
Anies soroti praktik pungli
Anies menegaskan tentang praktik pungutan liar alias pungli yang marak terjadi di BUMN. Anies mengungkapkan jika praktik pungli BUMN dikendalikan oleh aktor tertentu, menurutnya hal ini bisa diatasi dengan mengoreksi sistem di dalamnya.
“Satu, adalah koreksi di tingkat sistem. Ada jenis-jenis pungli yang sebenarnya sistemik, yang dikoreksinya di sistem. Kedua, adalah terkait dengan aktor,” kata Anies saat ditemui usai acara Dialog Capres bersama Kadin, Menuju Indonesia Emas 2045, yang digelar di Djakarta Theater, pada Kamis, 11 Januari 2024.
Anies merinci, jika masalah aktor pungli tidak bisa jika hanya diselesaikan oleh pemerintah. Butuh peran swasta, termasuk pengusaha.
“Yang lebih tau pungli adalah pelaku usaha, di mana terjadinya pungli, kapan terjadinya pungli, berapa besar terjadi pungli,” ujar Anies.
Menurutnya, kolaborasi di dunia usaha lagi-lagi diperlukan untuk melihat celah masalah yang harus dibenahi. Anies optimistis, jika pungli bisa diberantas maka bisa mendukung dunia usaha lebih sehat. Ia mengajak pelaku usaha untuk bersama-sama sadar memberantas pungli.
“Lagi-lagi kolaborasi dengan dunia usaha untuk menunjukkan lubang-lubang yang harus dikoreksi, praktik pungli yang harus diberantas.” ujar Anies.
Prabowo kritik kinerja buruk BUMN
Sementara Prabowo menjawab pertanyaan soal kesempatan yang sama bagi BUMN dan swasta. Prabowo menuturkan, BUMN dan swasta harus sama-sama efektif, transparan, serta kompetitif.
Prabowo mencontohkan, saat ini dirinya sebagai Menteri Pertahanan, tengah membangun kampus dan rumah sakit. Untuk itu, pihak pertama yang dia undang untuk membangun proyek tersebut adalah perusahaan BUMN.
Namun, perusahaan pelat merah yang tidak dia sebut namanya itu memberikan anggaran yang tinggi. Sedangkan pihak swasta menawarkan harga yang lebih murah. Swasta juga menawarkan waktu pengerjaan yang lebih cepat.
"Kadang-kadang BUMN ya, maaf aja, kadang-kadang si pimpinan BUMN mungkin keenakan, mungkin dia dipasang di situ karena ada backing, kira-kira, ada sponsornya. Kita sudah lama di Indonesia boleh kan? Aku bicara apa adanya loh," ujar Prabowo dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta pada Jumat, 12 Januari 2024.
Selanjutnya: Prabowo akhirnya berikan proyek ke perusahaan swasta