TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan stok pupuk cukup mengingat adanya tambahan anggaran sebesar Rp 14 triliun. Ia pun mengajak warga Konawe Utara, Sulawesi Tenggara untuk menanam jagung untuk masa tanam kali ini.
Dia berujar Kementerian Pertanian bukan saja hanya ingin swasembada, tapi ingin Indonesia memiliki kedaulatan pangan. "Kami juga ingin berdaulat, kami ingin lakukan ekspor dan kami ingin dunia lain bergantung pangan kepada kita " kata Amran dalam keterangannya, Kamis, 11 Januari 2023.
Adapun Kementerian Pertanian bersama PT Pupuk Indonesia mengklaim jumlah stok pupuk saat ini cukup. Pemerintah juga menerapkan sistem baru ihwal pengambilan pupuk bersubsidi, yakni hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk atau KTP. Amran berharap kemudahan akses pupuk bersubsidi dapat dinikmati para petani jagung di Konawe Utara.
Amran berharap aksi tanam bersama dan bantuan yang disalurkan Kementerian Pertanian juga bisa membantu para petani mempercepat masa tanam. Serta meningkatkan produksi pertanian.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan di lahan yang ditanam di Konawe Utara telah dilakukan indeks pertanaman atau rerata masa tanam. Menurut dia, dalam masa panen satu tahun pada lahan yang sama provitasnya mencapai 5 ton per hektare. Dari tanam jagung tersebut, Kementerian mencatat jumlah biaya produksi yang sekitar Rp 8 juta per hektare, dengan hitungan harga jagung sebesar Rp 7.000 per kilogram.
Baca Juga:
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menetapkan tambahan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun. Jokowi mengatakan penambahan subsidi pupuk itu diusahakan untuk semester kedua karena dari Pupuk Indonesia telah menyatakan jika saat ini tersedia 1,7 juta ton pupuk.
Aman berujar kebijakan tersebut untuk mengantisipasi dampak fenomena kekeringan ekstrim El Nino. Menurutnya, El Nino membuat hasil produksi pertanian di dalam negeri terus merosot. Sehingga pemerintah harus mengantisipasinya dengan menambah subsidi pupuk untuk membantu petani.
Dia menjelaskan selama ini petani kesulitan mengakses pupuk bersubsidi. Pasalnya hanya petani yang memiliki Kartu Tani yang bisa mendapatkan pupuk tersebut. Walhasil, kata Amran, ada 17 sampai 20 persen petani yang tidak mendapat pupuk bersubsidi.
Pilihan Editor: Amran Jelaskan Alasan Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun