TEMPO.CO, Jakarta - Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada tahun 2024 kemungkinan besar akan melesat ke level 7.800.
“Memang banyak pengamat yang mengatakan bahwa IHSG itu akan melesat di atas 7.900, tapi bagi saya 7.800 itu level tertinggi, karena sampai saat ini masih bertengger di 7.300,” ujar Ibrahim ketika dihubungi Tempo, Minggu, 31 Desember 2023.
Menurut Ibrahim, setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan IHSG melejit ke level 7.800.
Pertama, pemilihan presiden (Pilpres) yang akan diselenggarakan pada awal tahun, yakni di kuartal I 2024. “Pilpres ini kemungkinan besar cukup kondusif,” tuturnya. Hal ini kemudian membuat para investor yang sebelumnya cenderung wait and see, mulai kembali masuk ke pasar dalam negeri.
Kedua, kondisi perang di Eropa dan Timur Tengah yang kemungkinan menjadi semakin besar tahun ini. “Sehingga mempengaruhi terhadap harga komoditas, salah satunya adalah batu bara. Kemudian, CPO, timah, nikel yang mungkin akan terus melaju naik,” kata Ibrahim.
Harga komoditas yang naik ini, kata dia, akan membuat neraca perdagangan Indonesia pun juga cukup ciamik. “Sehingga akan mengangkat sentimen positif terhadap IHSG,” ucapnya.
Ketiga, adalah produksi mobil listrik dan baterai listrik yang sudah terealisasi pada 2024. “Ini yang akan membuat banyak investor-investor asing masuk ke Indonesia. Mereka akan mengoleksi saham saham berbasis mobil listrik dan baterai listrik dengan begitu besar,” ujarnya.
Dengan begitu, para investor asing dapat kembali masuk untuk berinvestasi ke pasar dalam negeri. “Dan harus diingat bahwa (Lembaga) pemeringkat rating pun kemungkinan besar masih akan mempertahankan rating terhadap obligasi Indonesia, yaitu di BBB+,” kata analis itu.
Pilihan Editor: Menhub Budi Karya Sebut Toko Oleh-oleh Sebabkan Kemacetan di Bali, MTI: Bukan Substansi