Performa saham BBRI juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 15,89 persen Year-to-Date (YtD) dan berhasil mencapai level tertinggi baru dalam beberapa kesempatan. Pada laporan kinerja perusahaan selama sembilan bulan pertama tahun 2023, BBRI melaporkan laba bersih sebesar Rp 44,21 triliun per September 2023, menandai peningkatan sebesar 12,47 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
WSKT, Terancam Delisting Pasca Suspensi Agustus 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) terancam mengalami delisting (penghapusan saham) setelah saham perseroan disuspensi (penangguhan perdagangan) sejak sesi I perdagangan 8 Mei 2023 lalu, lantaran penundaan pembayaran bunga ke-11 atas Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 yang jatuh tempo pada 6 Mei 2023.
Pada tanggal 16 November 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk memperpanjang penangguhan perdagangan WSKT. Pengumuman resmi dari BEI menyatakan bahwa penangguhan perdagangan saham Waskita telah resmi dihentikan untuk semua pasar, mulai dari Sesi I Perdagangan Efek tanggal 16 November 2023, hingga ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak Bursa. Saham Waskita terakhir tercatat berada pada level Rp 202 sejak waktu penangguhan dimulai. Sementara itu, kapitalisasi pasar WSKT tercatat sebesar Rp 5,82 triliun.
ITMG, Emiten Tambang dengan Dividen Jumbo
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengumumkan pembagian dividen final kepada para pemegang saham senilai US$ 774 juta (sekitar Rp 11,6 triliun) dan telah dibayarkan pada 18 April 2023. Sedangkan, rasio pembayaran dividen sebesar 65 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 sebesar US$1,2 miliar (setara Rp 28,53 triliun). Dividen yield ITMG mencapai 10,37 persen, dengan pembayaran dua kali selama tahun 2023.
PADA, Emiten Terboncos 2023
Sejumlah saham perusahaan bursa sepanjang tahun 2023 mencatatkan performa yang kurang memuaskan, bahkan jauh di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Salah satunya adalah PT Personal Alih Daya (PADA), yang menjadi emiten pertama dengan penurunan harga terbesar. Harga saham PADA mengalami penurunan drastis 80,31 persen sejak awal tahun. Mulai pertengahan Juli, emiten PADA di level 50 per saham.
TIM TEMPO
Pilihan editor: IHSG Tumbuh 6,62 Persen Sepanjang 2023, Berikut Catatan OJK