BREN, emiten geotermal yang tercatat sejak 9 Oktober 2023, bukan hanya membuat terobosan dalam sektor energi baru dan terbarukan (EBT), tetapi juga berhasil menduduki peringkat pertama dalam kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Desember 2023. Capaian ini membuat BREN menembus kapitalisasi pasar sejumlah Rp 1.000 triliun lebih, bersanding emiten Grup Djarum, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
CUAN, IPO dengan Kenaikan Tertinggi 2023
Saham baru lainnya milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga sukses menyita perhatian para pelaku pasar dan investor Indonesia. CUAN, yang terjun di sektor pertambangan mineral, tercatat menjadi jawara saham Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2023. Dengan penawaran umum perdana pada 8 Maret 2023, saham CUAN melesat 61 kali lipat, menjulang tinggi ke level 13.425 per saham dari level 220.
Tidak hanya menciptakan kehebohan di pasar saham, tetapi juga berpengaruh pada dua emiten Prajogo lainnya. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) terlihat bergeliat, mengikuti jejak CUAN dan BREN, menjadi modal gemilang bagi Prajogo dalam menjadikannya deretan orang terkaya di Indonesia.
Emiten INCO dan Negosiasi Masih Alot
Negosiasi antara PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dan holding BUMN pertambangan MIND ID terkait divestasi saham (kepemilikan saham di anak usaha) sebesar 14 persen belum menemukan titik temu terkait valuasi harga. Pelepasan saham ini menjadi krusial sebagai salah satu syarat agar perpanjangan kontrak tambang PT Vale Indonesia dapat dilakukan, yang nantinya akan berubah menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Kontrak karya PT Vale Indonesia akan berakhir pada Desember 2025 mendatang.
Meskipun divestasi hanya mencakup 14 persen dari total saham, namun perolehan tersebut akan membuat MIND ID memiliki 34 persen saham Vale, mengingat kepemilikan Indonesia di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) saat ini sekitar 20 persen melalui MIND ID dan sekitar 21,18 persen tersebar di pasar saham Indonesia.
BBCA, Emiten dengan Likuiditas Perdagangan Terbesar
Di 2023, BBCA menjadi top emiten dengan tingkat turnover (likuiditas perdagangan) terbesar, dengan total trading value mencapai Rp 157,9 triliun. Berdasarkan kapitalisasi pasar, BBCA yakni sebesar Rp1.114 triliun, kendati per 31 Desember 2023, harga saham-nya hanya menguat ke posisi level 9.400/saham.
Pada tanggal 20 Desember 2023, BBCA mengumumkan pembagian dividen interim senilai Rp 42,50 per saham atau setara dengan total Rp 5,23 triliun. Dengan jumlah saham BBCA sebanyak 123,275 miliar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), total dividen yang diberikan sebesar Rp 5,23 triliun. Pada 2023, laba bersih BBCA sebesar Rp 36,4 triliun pada kuartal III/2023.
BBRI, Emiten Paling Laku Dibeli Investor Asing
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi primadona bagi investor asing dengan catatan pembelian saham asing tertinggi selama tahun 2023, mengungguli 900 emiten lainnya, dengan jumlah mencapai Rp 5,7 triliun di pasar reguler.