Trenggono mengatakan, kerja sama dengan Vietnam dipilih karena selama pemerintah menutup keran ekspor benur, penyelundupan masih marak terjadi. Padahal, katanya, pemerintah telah berupaya untuk terus mencegah terjadinya penyelundupan benur lobster.
"Saya lihat adalah ratusan juta benur itu keluar terus. Udah dicegah di mana-mana, kami tangkepin terus setiap hari, tapi tetap lolos. Sementara semakin jaya dari situ dengan cara-cara ilegal," katanya.
Sebelumnya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebut adanya peluang pemerintah membuka kembali ekspor benih bening lobster atau benur yang sebelumnya dilarang oleh mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.
Trengono menyebut, saat ini pemerintah masih melakukan kajian mengenai hal itu. Namun, ia memastikan KKP memiliki syarat untuk membuka kembali ekspor benur. Nantinya, negara yang ingin melakukan impor benur harus berinvestasi atau melakukan budi daya lobster terlebih dahulu di Indonesia.
Pilihan Editor: Ledakan Tungku Smelter di Morowali Tewaskan Belasan Pekerja, Luhut: Siapapun yang Melanggar akan Dihadapkan pada Hukum