TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku tidak paham ketika ditanya cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, soal State of Global Islamic Economy atau SGIE. Momen ini terjadi dalam sesi Debat Cawapres 2024 pada Jumat malam, 22 Desember 2023.
Saat itu, Gibran bertanya langkah Cak Imin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE. "Karena Gus Muhaimin adalah Ketua Umum PKB, saya yakin paham sekali untuk masalah ini," ujar Gibran.
Pertanyaan itu tak langsung direspons Cak Imin. "Terus terang saya tidak paham SGIE. SGIE itu apa?" ucap Cak Imin setelah jeda beberapa saat.
Karena Cak Imin tidak bisa menjawab, moderator debat pun menimpali. "Setop, setop. Ada lagi pertanyaan? Kalau untuk bertanya, (waktu) akan habis. Tidak apa-apa?"
Cak Imin lalu menyatakan tidak masalah. "Nggak apa-apa. Karena saya tidak pernah dengar istilah SGIE itu," ujar Cak Imin. Moderator lantas mengalihkan kesempatan bicara kepada Gibran.
Gibran pun memberi penjelasan. Ia mengatakan, SGIE adalah State of Global Islamic Economy. Menurutnya, SGIE harus dimengerti karena Indonesia sedang fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
"Misalnya sekarang, yang sudah masuk 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita," ujar Gibran. "Maaf ya, Gus, kalau pertanyannya agak sulit."
Setelah mendapat penjelasan, Cak Imin menyampaikan jawabannya. Ia sepakat isu tersebut penting karena Indonesia memiliki basis penduduk Islam terbanyak di dunia. Indonesia juga tidak hanya menjadi pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, pasar bank syariah. "Tapi, punya potensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia," kata Cak Imin.
Karena itu, butuh langkah-langkah agar peringkat Indonesia di SGIE bisa naik. Pertama, menyiapkan seluruh perangkat regulasi untuk menumbuh kembangkan seluruh industri halal di Indonesia. "Termasuk untuk sertifikasi murah,bahkan gratis. Terutama bagi UMKM kita," kata Cak Imin.
Pilihan Editor: Tanggapi Cak Imin soal Investasi, Mahfud MD Singgung Sulitnya UMKM Urus Perizinan: Perlu 24 Meja