TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menanggapi sikap politik Jusuf Kalla atau JK yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin atau AMIN di Pilpres 2024.
Ganjar menyebut, dukungan Jusuf Kalla pada pasangan AMIN sudah diberikan sejak awal, sebelum tahapan Pilpres 2024 dimulai. "Oh kalau beliau itu kayaknya dari awal," ujar Ganjar usai acara peresmian sekretariat nasional dan deklarasi BAKI GAMA 03 (Barisan Advokasi Keadilan Indonesia Ganjar Mahfud 03) di Gedung Fuyitno Sentra Mampang, Jakarta Selatan, pada Rabu, 20 Desember 2023.
Disinggung mengenai pertemuannya dengan Jusuf Kalla pada Ahad lalu, 19 November 2023, Ganjar menyebut sebelum pertemuan itu dirinya sudah mengetahui sikap politik Jusuf Kalla. Bahkan, sebelum diumumkan sebagai calon presiden secara resmi, Ganjar sudah mengetahui sikap politik JK itu.
"Oh ndak, sejak dulu itu sudah terlihat. Bahkan, sebelum saya diumumkan, beliau sudah ada di sana. Kalau kami sudah tahu," ujar Ganjar.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," papar Jusuf Kalla saat menghadiri acara silaturahim digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa malam 19 Desember 2023.
Dalam kesempatannya itu, pria akrab disapa JK, bercerita bahwa Anies Baswedan boleh dikatakan adalah murid politiknya. Selama ini ia banyak memberikan masukan terkait permasalahan bangsa.
"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," ujarnya Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini.
Menurut JK, menjadi presiden tidak mudah. Harus tangguh dan memahami banyak hal terutama terkait dengan ekonomi.
Sebab, saat ini, ekonomi dunia menjadi tidak terkendali atau menurun dikarenakan banyaknya konflik peperangan antarnegara. Makanya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang paham dasar-dasar ekonomi.
YOHANES MAHARSO | ANTARA
Pilihan Editor: 2 Alasan JK Dukung Anies di Pilpres 2024: Murid Politik dan Paham Ekonomi, Tidak Mau Asal Belanja