Proyek Strategis
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi mengatakan, proyek Lumut Balai Unit 2 juga merupakan bentuk langkah konkrit perseroan menjadi 1 GW Company. Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres No.3 Tahun 2016 dan Permen ESDM No. 40 Tahun 2014.
Julfi menjelaskan bahwa dengan dilakukannya groundbreaking, maka Pertamina Geothermal Energy akan mengakselerasi pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 ke tahap selanjutnya.
“Setelah groundbreaking, kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) serta persiapan jalur transmisi,” ungkap Julfi.
Lebih lanjut Julfi menyampaikan bahwa proyek ini ditargetkan untuk beroperasi pada akhir tahun 2024. PLTP Lumut Balai Unit 2 memiliki potensi pengurangan emisi hingga 581.784 tCO2eq per tahun.
Julfi menjelaskan proyek Lumut Balai Unit 2 ini dikelola melalui kolaborasi antara Indonesia dengan negara-negara Indo-Pasifik, yaitu Jepang dan China.
Perseroan juga bekerja sama dengan tiga perusahaan dari Jepang, China, dan Indonesia, yaitu Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co. Ltd. (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Selain Lumut Balai Unit 2, Pertamina Geothermal Energy juga tengah mengembangkan proyek panas bumi lainnya guna mencapai visi untuk menjadi 1 GW Company dalam dua tahun mendatang. Proyek tersebut antara lain Hululais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW serta optimalisasi teknologi binary di area-area existing.
Pilihan Editor: Prabowo-Gibran Janji Lanjutkan PSN Era Jokowi: Jangan Sampai Mangkrak