Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat, khususnya di wilayah DKI Jakarta, sejak November 2023 lalu. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 80 kasus positif pada periode 27 November hingga 3 Desember 2023. Peningkatan tersebut diperkirakan mencapai 90 persen.
Merespons hal ini, epidemiolog dr. Dicky Budiman mengatakan dia telah membahas fenomena peningkatan tersebut dengan beberapa rekannya di benua Eropa. Peningkatan infeksi Covid-19, kata Dicky, juga terjadi secara global. Misalnya Asia, Eropa maupun di Amerika.
Dicky menyebut peningkatan infeksi Covid-19 bisa terdeteksi akibat tingginya kasus rawat inap di rumah sakit yang disebabkan oleh kemunculan varian baru, yaitu JN.1. Sub-varian Covid-19 kali ini, menurut dia, sangat mudah bermutasi dan menginfeksi.
Selain mudah bermutasi dan menginfeksi, Dicky mengatakan, sub-varian JN.1 Covid-19 ini lebih kebal dari vaksinasi dan mampu menembus imunitas tubuh. "Infeksi yang disebabkan JN.1 juga sulit untuk dideteksi atau lemah proteksinya," kata Dicky kepada Tempo, Senin, 11 Desember 2023.
Walau sub-varian JN.1 Covid-19 tersebut sangat mudah menginfeksi, menurut Dicky, masyarakat tetap bisa menghindarinya dengan cara menerapkan proteksi 5M (menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas). "Vaksinasi tetap utama, tapi 5M ini juga tidak kalah pentingnya," kata Dicky.
RIRI RAHAYU | ALIF ILHAM FAJRIADI
Pilihann Editor: Kemenhub: 107,63 Juta Orang akan Bepergian Selama Nataru, Naik 143 Persen Dibandingkan 2022