Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minyak Jelantah: Alternatif Biodiesel Tanah Air yang Belum Tergarap Regulasi

image-gnews
Pekerja memindahkan minyak jelantah di lokasi pengepul minyak jelantah kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 16 Februari 2022. Hasil minyak jelantah yang didapatkan pengepul kini menurun dari biasanya yang mampu mendapatkan 1 ton minyak jelantah dalam sehari. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja memindahkan minyak jelantah di lokasi pengepul minyak jelantah kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 16 Februari 2022. Hasil minyak jelantah yang didapatkan pengepul kini menurun dari biasanya yang mampu mendapatkan 1 ton minyak jelantah dalam sehari. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketersediaan bahan bakar nabati menjadi isu penting dalam rangka menjaga keberlanjutan energi dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Kajian yang dilakukan oleh Traction Energy Asia menunjukkan bahwa minyak jelantah memiliki potensi besar untuk dijadikan bahan baku biofuel. Meskipun inovasi minyak jelantah untuk biodiesel bukan hal baru di dunia, pemanfaatan minyak jelantah di Indonesia masih sangat kurang.

Refina Muthia Sundari, Research Manager dari Traction Energy Asia menuturkan bahwa minyak jelantah adalah alternatif yang menjanjikan untuk Indonesia. Sebagai salah satu eksportir terbesar minyak jelantah, Indonesia memiliki peluang besar di pasar internasional. 

“Harga di internasional itu lebih tinggi karena sudah ada kebijakan untuk menggunakan bahan baku yang tidak melibatkan alih fungsi lahan. Harganya sekitar Rp 18.000 per liter,” tutur Refina, dalam acara Talkshow dan Launching Buku Cerita Tentang Hulu-hilir Sawit Hari Ini dan Esok "Dampak Kebijakan Biodiesel terhadap Pasokan Minyak Goreng" di Melawai, Jakarta Selatan pada Kamis, 7 Desember 2023.

Dari segi harga, minyak jelantah (UCO) pun cenderung lebih kompetitif dibandingkan dengan CPO (minyak kelapa sawit) dalam konteks ekspor. Penggunaan minyak jelantah juga memberikan keuntungan karbon kredit yang besar kepada produsen biofuel. “Artinya ketika produsen menggunakan UCO atau minyak jelantah sebagai bahan baku biofuel, maka dia akan mendapatkan insentif yang besar dari pemerintahnya,” Refina menjelaskan.

Melalui kajian yang dilakukan bersama Pertamina pada 2022 dan 2023, menunjukkan bahwa biodiesel dari minyak jelantah sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI)

“Kalau kita bandingkan dengan biodiesel CPO (minyak kelapa sawit) yang SME (soy methyl ester), itu memang ada beberapa parameter yang tertahan. Tapi sebenarnya itu kan B100 atau UCO100, bener-bener kita 100 persen dari minyak jelantah,” Refina memaparkan. Menurutnya, jika minyak jelantah dijadikan campuran dengan biodiesel yang ada sekarang, dari sisi kelayakan sudah sesuai dengan SNI. Jadi, bisa dikatakan bahwa minyak jatah layak untuk dijadikan bahan baku biofuel. 

Terkait dengan ketersediaan minyak jelantah, kajian Traction Energy Asia menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi ketersediaan minyak jelantah sekitar 1,2 juta kiloliter per tahun. “Dari hasil proyek kita juga bersama Pertamina, kita lihat kalau misalkan minyak jelantah ini kalau dikonversi menjadi biofuel, yield-nya (keuntungan) ini cukup besar,” Refina melanjutkan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan yield (keuntungan) mencapai 90 persen, minyak jelantah dapat menjadi kontributor signifikan dalam pencapaian alokasi B35 (campuran bahan bakar nabati dari minyak kelapa sawit). “Itu bisa berkontribusi ke 8,2-8,5 persen untuk alokasi B35,” lanjutnya.

Namun, menurut Refina, implementasi minyak jelantah sebagai bahan bakar alternatif di Indonesia masih menghadapi beberapa kendala. “Kalau teknologinya sudah ada, cuman memang kalau misalkan kita bandingkan dengan fossil fuel yang biasa, itu pasti akan lebih mahal,”. Regulasi di Indonesia juga dinilai belum memadai. “Minyak jelantah ini memungkinkan sekali untuk dikembangkan, memang kendalanya kita belum punya regulasi untuk mengatur tata kelola dan tata niaganya,” 

Di sisi lain, jaminan ketersediaan dan pengelolaan logistik minyak jelantah yang belum siap juga menjadi tantangan, di mana saat ini belum ada yang bisa menjamin apakah minyak jelantah dapat terus-menerus dikumpulkan untuk kebutuhan produksi biofuel. “Dari hasil penelitian kita juga melihat bahwa lebih dari 70 persen masyarakat itu masih membuang minyak jelantah ke  pembuangan air secara langsung,” Refina melanjutkan. 

Ia juga menyoroti kurangnya lembaga yang mengumpulkan minyak jelantah secara serius. “Kebanyakan pengumpul minyak jelantah yang ada sekarang ini akhirnya menjual atau mengekspor,”

Minyak jelantah bisa menjadi jawaban untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia dan mengurangi dampak lingkungan. Namun, tantangan dan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat diperlukan agar potensi minyak jelantah dapat dimaksimalkan menjadi alternatif bahan bakar yang berkelanjutan.

Pilihan Editor: Saran Chatib Basri untuk Anies, Prabowo, dan Ganjar Supaya Ekonomi Tumbuh di Atas 6 Persen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Rp 12.633 per Liter dan Bioetanol Rp 14.144 per Liter di Oktober 2024

9 hari lalu

Pegawai mempersiapkan kendaraan berbahan bakar B40 sebelum uji jalan di Jakarta, Rabu 27 Juli 2022. Uji jalan kendaraan tersebut menggunakan dua bahan bakar yaitu B40 (60 persen solar dan 40 persen biodiesel) dan B30D10 (60 persen solar, 30 persen biodiesel dan 10 persen diesel biokarbon) yang bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi teknis pada kendaraan bermesin diesel sebelum diaplikasikan secara luas. Tempo/Tony Hartawan
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Rp 12.633 per Liter dan Bioetanol Rp 14.144 per Liter di Oktober 2024

Kementerian ESDM telah menetapkan Harga Indeks Pasar (HIP) bahan bakar nabati jenis biodiesel dan bioetanol bulan Oktober 2024


Cegah Potensi Greenflation, Pemerintah Perlu Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

6 Agustus 2024

Pekerja memindahkan minyak jelantah di lokasi pengepul minyak jelantah kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 16 Februari 2022. Sejak adanya pelarangan terbatas untuk ekspor minyak jelantah, kini pengepul hanya mendapatkan 320 kilo per hari. TEMPO/Tony Hartawan
Cegah Potensi Greenflation, Pemerintah Perlu Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

Ketiadaan aturan soal tata kelola minyak jelantah dinilai berpotensi menyebabkan inflasi akibat transisi ekonomi konvensional ke ramah lingkungan


Kemenko Marves Proses Penyusunan Regulasi Atur Tata Kelola dan Tata Niaga Minyak Jelantah

6 Agustus 2024

Diseminasi dan Penyerahan Berkas Akademik Tata Kelola dan Tata Niaga Minyak Jelantah yang diadakan Traction Energy Asia bersama Center for Environmental Law and Climate Justice (CELCJ) FH UI, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. Foto: TEMPO/Afron Mandala Putra
Kemenko Marves Proses Penyusunan Regulasi Atur Tata Kelola dan Tata Niaga Minyak Jelantah

Regulasi tata kelola dan tata niaga minyak jelantah akan didasarkan pada naskah akademik yang telah disusun tim ahli


Kemenko Marves: Pemerintah Targetkan Hiliriasi Minyak Jelantah untuk Biofuel

6 Agustus 2024

Pekerja menyaring minyak jelantah untuk diolah menjadi lilin aromaterapi di Denpasar, Bali, Jumat 13 Januari 2023. Lilin yang dijual sebagai hampers dengan harga Rp15 ribu hingga Rp50 ribu perbuah tergantung ukuran itu dibuat dengan memanfaatkan minyak goreng bekas pakai yang dibeli dari warga sebagai pengganti bahan stearin untuk dicampur dengan sejumlah bahan lain dan dibentuk menjadi lilin aromaterapi. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Kemenko Marves: Pemerintah Targetkan Hiliriasi Minyak Jelantah untuk Biofuel

Kemenko Marves menargetkan hilirisasi dalam industri hilirisasi minyak jelantah.


Peneliti Traction Energy Asia Minta Pemerintah Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

5 Agustus 2024

Pekerja memindahkan minyak jelantah di lokasi pengepul minyak jelantah kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 16 Februari 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Peneliti Traction Energy Asia Minta Pemerintah Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

Harga jual minyak jelantah saat ini tergolong tinggi untuk kategori sebagai limbah.


Traction Energy Asia Dorong Pemerintah Atur Pemanfaatan dan Perdagangan Minyak Jelantah

5 Agustus 2024

Direktur Eksekutif Traction Energy Asia Tommy Pratama saat memaparkan naskah akademik peraturan pemerintah tentang tata kelola dan pemanfaatan minyak jelantah di Hotel Pulliman, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. TEMPO/Nandito Putra
Traction Energy Asia Dorong Pemerintah Atur Pemanfaatan dan Perdagangan Minyak Jelantah

Pemerintah diminta terbitkan regulasi yang mengatur tata kelola pemanfaatan dan perdagangan minyak jelantah


Arifin Tarif Sebut Biodiesel B40 Bisa Dijalankan Tahun Depan: Sudah Ada Kesepakatan

5 Agustus 2024

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ketika ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024. Arifin rapat dengan Jokowi di tengah isu pergantian dirinya dengan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM . TEMPO/Riri Rahayu.
Arifin Tarif Sebut Biodiesel B40 Bisa Dijalankan Tahun Depan: Sudah Ada Kesepakatan

Melalui program biodiesel B40, pemerintah bakal meningkatkan adopsi biodiesel berbasis kelapa sawit di berbagai jenis kendaraan.


Kenali Jenis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit: Ini Arti B20, B30, B35, dan B100

4 Juli 2024

Petugas menunjukkan perbedaan bahan bakar B20 dan B30 saat peluncuran B30 di kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6) Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. Tempo/Tony Hartawan
Kenali Jenis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit: Ini Arti B20, B30, B35, dan B100

Biodiesel dianggap sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Berikut beberapa jenis Biodiesel.


Manfaat Biodiesel dalam Pengembangan Energi Hijau

4 Juli 2024

Petugas mengisi bahan bakar B30 pada kendaraan saat peluncuran B30 di kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6) Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. Tempo/Tony Hartawan
Manfaat Biodiesel dalam Pengembangan Energi Hijau

Biodiesel memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada transformasi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di masa depan.


Harga Biodiesel Juli Ini Naik Jadi Rp 12.161 Per Liter, Apa itu Biodiesel?

4 Juli 2024

Petugas menunjukkan BBM jenis solar dengan campuran biodiesel 20 persen atau B20 saat peluncuran Mandatori B20 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 September 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Biodiesel Juli Ini Naik Jadi Rp 12.161 Per Liter, Apa itu Biodiesel?

Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE menetapkan Harga Indeks Pasar BBN jenis Biodiesel untuk Juli 2024 sebesar Rp 12.161 per liter.