TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 21 poin ke level Rp 15.515 per dolar Amerika Serikat (dolar AS) pada perdagangan Kamis sore. Sebelumnya, rupiah sempat melemah 45 poin ke level Rp 15.492 per dolar AS.
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tapi ditutup melemah di kisaran Rp 15.490 hingga Rp 15.550 per dolar AS,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Desember 2023.
Dalam laporannya, Ibrahim menyoroti pasar yang terus memantau proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 4,8 persen. “Proyeksi ini lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,2 persen,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata Ibrahim, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih rendah daripada asumsi makro yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN) 2024.
“Meskipun begitu, pertumbuhan sebesar 4,8 persen bukan lah hal yang buruk,” kata analis itu. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi sebesar 2,8 persen pada tahun depan.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8 persen berarti perekonomian tidak akan resesi, meski tidak terakselerasi. Namun, Ibrahim optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen 2024 bisa tercapai, asalkan pemerintah harus kerja keras untuk mencapai realisasi tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada 2024 dalam pidato penyampaian Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2023 - 2024 di Gedung MPR/DPR, Jakarta.
Jokowi mengatakan stabilitas ekonomi makro akan terus dijaga. Selain itu, situasi pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 2024 akan dikondisikan untuk tetap kondusif guna meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek.
Pilihan Editor: Kala Jokowi Geram Investasi Terganjal: Percuma Muter ke Seluruh Negara, Perizinan Ruwet Bertahun-tahun