TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yakin laba perusahaan pelat merah pada tahun ini bisa mencapai Rp 250 triliun. Hal itu tak lepas dari perolehan laba BUMN per kuartal 2023 yang telah mencapai Rp 231 triliun.
Laba perusahaan negara sebesar Rp 231 triliun hingga bulan kesembilan pada tahun ini naik 10 persen bila dibandingkan raihan pada periode serupa tahun 2022 yang mencapai Rp 210 triliun.
Erick menjelaskan, sebetulnya secara keseluruhan laba BUMN pada tahun 2022 mencapai Rp 309 triliun. Tapi angka itu termasuk restrukturisasi Garuda Indonesia senilai Rp 55,7 triliun.
"Jadi kalau kita lihat Rp 309 triliun dikurangi Rp 55,7 triliun angkanya (laba konsolidasi BUMN) kurang lebih di Rp 254 triliun," tutur Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Desember 2023.
Dengan memperhatikan turunnya harga komoditas yang cukup signifikan, menurut Erick, laba BUMN pada kuartal III 2023 yang masih tumbuh 10 persen adalah hal yang baik. Oleh sebab itu, dia pun optimistis laba BUMN pada tahun ini bisa melebihi sebelumnya.
"Jadi angka di Rp 250-an triliun masih bisa tercapai dan masih bisa tumbuh lagi," ucap Erick Thohir.
Sementara untuk realisasi anggaran Kementerian BUMN, sebanyak Rp 216,5 miliar telah terserap per November 2023. Angka ini setara dengan 89,66 persen dari keseluruhan anggaran Kementerian BUMN yang sebesar Rp 241,5 miliar.
Lebih jauh, Erick Thohir mengatakan pihaknya akan terus menjaga performa penyerapan anggaran. Dia yakin anggaran akan terserap 98 sampai 99 persen sampai akhir tahun atau sebanyak Rp 241 miliar.
Pilihan Editor: Erick Thohir Bakal Laporkan 2 Dana Pensiun BUMN Bermasalah ke Kejagung Bulan Ini