TEMPO.CO, Praya - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menekankan pentingnya pendidikan sebagai jembatan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Akses pendidikan yang ideal adalah yang mampu menjembatani peserta didik mendapatkan pekerjaan.
"Harus tepat sasaran. Kalau di keluarga itu ada anak usia sekolah tetapi putus sekolah, hukumnya wajib untuk sekolah," ujar Ganjar saat menemui sukarelawan dan Tim Pemenangan Daerah (TPD) dalam kampanye di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ahad, 3 Desember 2023.
Hal ini disampaikan Ganjar ketika mengajak sukarelawan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, untuk menyosialisasikan program prioritas kesehatan dan pendidikan dalam rangka menuntaskan kemiskinan.
Ia bersama Mahfud MD telah memprogramkan satu keluarga miskin minimal terdapat satu sarjana bila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden dalam kontestasi Pilpres 2024. Ada pula satu desa minimal satu fasilitas kesehatan dan satu tenaga kesehatan.
Menurut Ganjar, sumber daya manusia yang unggul harus dimulai dari bidang kesehatan. "Pemerintah harus generasi yang lahir dalam kondisi sehat," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar membeberkan sejumlah program prioritasnya bersama Calon Wakil Presiden Mahfud MD. Beberapa program itu dimulai dari pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, hingga pengentasan kemiskinan melalui pendidikan.
Ganjar pun mengajak sukarelawan dan TPD Bima untuk menyosialisasikan program-program tersebut kepada masyarakat agar makin banyak yang mengetahui misi menuju Indonesia unggul. "Petanya sudah ada. Kecamatan mana? Titik mana? Ada persoalan apa? Sehingga kami bisa merespons dengan baik," katanya.
Tak hanya melakukan kampanye di Kota Bima, Ganjar juga melanjutkan kampanye di Pulau Lombok. Di sana ia bertemu sukarelawan dan pengurus pendukung partai politik lainnya.
ANTARA
Pilihan Editor: Prabowo Akan Lanjutkan Hilirisasi dan Industrialisasi: Kita Harus Kembangkan yang Dirintis Pak Jokowi