TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat kinerja yang positif pada sembilan bulan pertama tahun ini. Hal ini juga didorong oleh kinerja saham yang cukup baik.
Direktur Human Capital & Compliance BNI, Mucharom mengatakan bahwa pasar juga mengapresiasi progres transformasi dan perbaikan fundamental BNI saat ini.
“Sebagai gambaran, harga saham BNI hingga penutupan Jumat 24 November 2023 yang lalu adalah sebesar Rp 5.200 per lembar atau tumbuh 12 persen (yoy),” ujar Mucharom dalam acara Public Expose Live 2023, Senin, 27 November 2023. Sehingga, nilai kapitalisasi pasar bank dengan kode saham emiten BBNI ini telah mencapai Rp 194 triliun.
Secara konsensus, kata Mucharom, analis juga menargetkan fair value saham BNI di kisaran Rp 5.680 per lembar, sehingga terdapat ekspektasi harga saham BNI akan terus meningkat seiring kinerja keuangan yang sehat.
“BNI senantiasa memperhatikan kepentingan semua pemegang saham minoritas termasuk investor ritel, yang mempertimbangkan capital gain dan dividen ketika berinvestasi,” tuturnya.
Dalam hal ini, manajemen melihat adanya korelasi kuat yang positif antara tingkat pengembalian ekuitas (return on equity atau ROE) dengan valuasi saham. “Untuk itu, kami akan terus mengupayakan ROE dapat tumbuh dengan optimal secara berkelanjutan sehingga dapat terus mengerek harga saham,” kata Mucharom.
Tingginya rasio kecukupan permodalan, kata Mucharom, juga turut memberikan BNI kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI Group, serta ruang untuk pembagian dividen yang atraktif.
Sebagai informasi, hingga kuartal III 2023, laba bersih BNI tumbuh sebesar 15,1 persen (yoy) menjadi Rp15,8 triliun.
Pilihan Editor: Berapa Kode Transfer BNI? Ini Informasi dan Cara Penggunaannya