TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Ahmad Siddik Badruddin, memprediksi kualitas kredit terjaga hingga akhir 2023 dan stabil pada 2024 mendatang. Siddik menyebut pihaknya akan konsisten menjaga kualitas aset, meski di tengah gempuran ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Hingga kuartal III 2023, posisi non performing loan (NPL) bank only turun 90 basis poin (bps) ke level 1,36 persen. Angka ini lebih baik jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni 2,26 persen.
“Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai,” ujar Siddik dalam acara Public Expose Live 2023, Senin, 27 November 2023. Bank Mandiri, kata dia, telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only mencapai 339,34 persen.
Adapun posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 semakin landai, yakni menjadi Rp 23,8 trilliun. “Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari September 2022 di posisi Rp 45,6 triliun, atau menurun 47,81 persen (yoy),” tuturnya.
Menurutnya, penurunan ini didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur, dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal. “Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan,” ujarnya.
Per September 2023, CoC ini turun menjadi menjadi 0,73 persen. Angka ini sudah lebih baik jika dibandingkan periode setahun sebelumnya yakni 1,30 persen.
Pilihan editor: Bank Mandiri Buka 10.000 Rekening Tabungan bagi Penyandang Disabilitas