TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Perpajakan Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik Kadin Indonesia Siddhi Widyaprathama bicara pengusaha atau investor yang cenderung wait and see dalam berinvestasi di tahun politik, 2024. Dia tak menampik hal itu, bahkan kebanyakan investor melakukan itu.
“Itu naluri investor. Apalagi kejadiannya (tahun politik) didepan mata,” ujar dia dalam acara diskusi Ngobrol@Tempo bertajuk “Masih Amankah Kondisi Ekonomi dan APBN Kita?” di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 23 November 2023.
Artinya, kata Siddhi, jika usahanya ada, maka tetap dijalankan. Namun, jika investor tersebut baru akan mengembangkan sebuah rencana karena ada beberapa faktor pasti melakukan wait and see. “Bohong kalau ada yang bilang tidak.”
Namun, dia menjelaskan, semuanya tentu harus bersikap dewasa melihat kondisi saat ini, termasuk dalam investasi. Tensi politik akan meningkat itu pasti, tapi harus bisa bermain dalam koridor yang sudah diatur. “Karena siklus 5 tahunan (tahun politik) itu biasa,” ucap Siddhi.
Sementara Direktur Investasi PT Mandiri Capital Indinesia Dennis Pratistha mengatakan perseroan menerapkan wait and see, artinya selektif untuk berinvestasi. Pernyataan tersebut merespons beberapa ekonom yang menyebutkan investor cenderung akan wait and see (menunggu dan melihat) untuk berinvestasi di tahun politik.
Selanjutnya: “Dari awal strategi kami tidak pernah berubah, strategi kami...."