Banjaran memproyeksi tingkat konsumsi 2024 masih bertahan tinggi, dengan kondisi suplai dari manufaktur yang konsisten berada di zona ekspansif, yakni PMI Manufacture lebih besar dari 50.
“Hal ini menandakan keyakinan konsumen yang terjaga. Salah satu pendorongnya adalah aktivitas pemilu yang memutar roda perekonomian karena meningkatkan belanja domestik,” kata dia.
Seluruh lapangan usaha diprediksi tumbuh positif pada 2024, didorong oleh kuatnya konsumsi rumah tangga. BSI pun optimistis bahwa perbankan nasional dapat mencapai pertumbuhan DPK 7,65 persen (year on year atau yoy) dan pembiayaan sebesar 8,39 persen (yoy) hingga akhir tahun ini.
Sedangkan tahun depan, perbankan nasional diprediksi akan tumbuh sebesar 8-10 persen (yoy) untuk DPK dan 9-11 persen (yoy) untuk pembiayaan. Adapun kinerja perbankan syariah diproyeksikan masih berada di atas perbankan nasional.
“Oleh karena itu, industri perbankan syariah masih berpeluang tumbuh progresif di tengah tantangan ketatnya likuiditas,” tutur Banjaran. “Karenanya perlu peningkatan peran perbankan syariah dalam proyek strategis nasional, seperti hilirisasi dan pendalaman pasar keuangan.”
Pilihan Editor: Ombudsman Nilai Kebijakan Impor Beras Seringkali Ditetapkan Tanpa Indikator yang Jelas