TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas membeberkan impor seluruh golongan pada periode Oktober 2023 naik. Nilai impor Indonesia pada periode tersebut tercatat sebesar US$ 18,67 miliar.
"Nilai ini meningkat 7,68 persen dibanding bulan sebelumnya (month on month/MoM)," ujar Zulhas lewat keterangan resmi pada Jumat, 16 November 2023. Ia menjelaskan peningkatan ini didorong peningkatan impor nonmigas sebesar 10,37 persen. Sementara impor migas turun 3,66 persen secara MoM.
Peningkatan impor pada Oktober 2023 terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang. Kenaikan impor tertinggi terjadi pada golongan barang modal sebesar 14,52 persen. Diikuti barang konsumsi yang naik 9,18 persen, dan bahan atau baku penolong naik 5,87 persen MoM.
Menurutnya, peningkatan impor barang modal didorong kenaikan impor beberapa produk, yaitu ponsel pintar, peralatan radar untuk keperluan militer, komputer pribadi lainnya tidak termasuk komputer portabel berupa laptop atau notebook, dan alat penyulingan yang dioperasikan secara elektrik.
Sementara barang konsumsi yang memicu kenaikan impor, ujarnya, antara lain beras setengah giling atau giling utuh, minyak medium lainnya dan olahannya, serta bahan bakar diesel otomotif. Sedangkan bahan baku atau penolong yang mendorong kenaikan impor antara lain emas dalam bentuk yang tidak ditempa, dalam bentuk bongkahan, ingot atau batangan tuang; selain bagian dari turbo-jet atau turbo-propeller dan bagian dari ketel uap atau ketel uap lainnya; bagian dari peralatan transmisi; serta papan, panel, konsol, meja, lemari.
Dia berujar kenaikan impor barang konsumsi ini sejalan dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat pada Oktober 2023. Posisi IKK pada Oktober ini sebesar 124,2 lebih tinggi dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar 121,7.
Pada Oktober 2023, produk dengan peningkatan impor terbesar adalah kapal, perahu, dan struktur terapung atau HS 89 sebesar 82,16 persen. Kemudian logam mulia dan perhiasan/permata atau HS 71 naik 47,12 persen. Diikuti kenaikan impor gula dan kembang gula atau HS 17 sebesar 46,44 persen, bahan bakar mineral atau HS 27 33,57 persen, serta bahan kimia anorganik atau HS 28 sebesar 33,18 persen MoM.
Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia Oktober 2023 didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand dengan pangsa 50,13 persen dari total impor nonmigas Indonesia. Sementara negara asal impor dengan peningkatan impor nonmigas tertinggi yaitu Swiss sebesar 152,06 persen. Diikuti impor dari Kanada yang naik 71,95
persen, Prancis 63,63 persen, Bulgaria 52,88 persen, dan Finlandia 33,87 persen.
Namun secara kumulatif, nilai impor selama periode Januari-Oktober 2023 mencapai USD 183,19 miliar, turun 7,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (YoY). Menurut Zulhas, penurunan ini disebabkan melemahnya impor nonmigas sebesar 6,08 persen dan migas sebesar 15,81 persen secara MoM.
Pilihan Editor: Hati-hati, ASN Pose Jari Dukung Capres Bisa Dipecat, Ini 10 Pose yang Dilarang