"Kedua terjadi anomali finansial. Gejolak finansial atau gejolak keuangan karena geopolitiknya kena, maka finansialnya kena. kita tahu inflasi tinggi itu masih ada di berbagai negara yang masih punya inflasi 78-120 persen," kata Roy.
Roy mengatakan, saat ini negara-negara maju berupaya untuk menjaga inflasi dengan menaikkan fed rate. Amerika kini berada dalam posisi 5,5 persen dan akan terus naik hingga 6 persen.
Menurut Roy, inflasi menjadi permasalahan yang tidak bisa cepat selesai karena gejolak politik sehingga ada permintaan dan suplai yang terganggu.
"Ada suplai demand yang terganggu sehingga suplai kurang, demand tetap maka harga naik. Suplai-nya macet tapi demand-nya tetap, harga pasti naik, ini berkaitan dengan inflasi itu," ujarnya.
Pilihan editor: Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan