TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mendampingi Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Senin, 13 November 2023.
Zulhas menyebut, pertemuan itu menyepakati adanya peningkatan perdagangan Indonesia-AS melalui berbagai platform, termasuk melalui Kerangka Persetujuan Perdagangan dan Investasi Indonesia - AS (Trade and Investment Framework/TIFA) serta Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework/IPEF).
“Pertemuan kedua kepala negara ini memberikan peluang yang besar untuk kita meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia-AS, sehingga momentum ini perlu kita tindak lanjuti sebaik-baiknya untuk memberikan hasil konkret bagi masyarakat Indonesia,” kata Zulhas dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 15 November 2023.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, AS merupakan salah satu mitra terpenting dan merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia. Pada 2022, total nilai perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$ 39,8 miliar atau meningkat 7,44 persen dibandingkan 2021.
Surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS pada 2022 tercatat sebesar US$ 16,57 miliar atau meningkat 13,92 persen dibandingkan 2021.Selain itu, AS juga merupakan penyumbang investasi asing terbesar ke-6 bagi Indonesia. Total nilai investasi AS di Indonesia pada 2022 sebesar US$ 3,02 miliar.
Zulhas mengatakan, pada pertemuan tersebut, kedua kepala negara sepakat untuk meningkatkan kemitraan Indonesia-AS menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership/CSP).
Menurutnya, kemitraan strategis yang komprehensif tersebut akan mendorong kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang, termasuk mempererat hubungan ekonomi kedua negara, memperkuat rantai pasok, kerja sama keamanan kawasan,upaya transisi energi dan penanggulangan krisis iklim, serta promosi budaya dan pariwisata.
“Melihat berbagai perkembangan global saat ini dan di masa yang akan datang, kedua Kepala Negara menegaskan pentingnya Indonesia dan AS untuk memperluas kerja sama di seluruh isu yang menjadi perhatian bersama,” ujar Zulhas.
Selain itu, sebagai upaya mendorong transisi energi, kedua Kepala Negara berkomitmen untuk mengembangkan rencana aksi terkait sektor mineral penting (critical minerals) yang memperhatikan berbagai aspek dengan pandangan untuk melakukan perundingan Persetujuan Sektor Mineral Penting (Critical Minerals Agreement) di masa yang akan datang.
Zulhas juga menyebut, dalam pertemuan itu, Jokowi berharap agar kemitraan Indonesia dan AS dapat berkontribusi positif terhadap perdamaian dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik serta global.
Pilihan Editor: Jokowi Revisi Target Penarikan Utang jadi Rp 421 Triliun, Bagaimana Respons Kemenkeu?