TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah berjangka WTI terpantau terus melonjak. Salah satunya terjadi pada perdagangan Senin lalu, 13 November 2023 yang mencapai level US$ 78 per barel. Angka menunjukkan kenaikan harga dalam tiga sesi berturut-turut.
Analisis dari Head Research & Development Deu Calion Futures (DCFX), Paolo Liszman, mengatakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memiliki andil besar dalam memicu kenaikan tersebut.
“Dalam laporan bulanannya, OPEC secara ringan meningkatkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2023. Proyeksi ini kini mencapai 2,46 juta barel per hari,” ujar Liszman dalam keterangan resmi, Selasa, 14 November 2023.
Hal ini, kata Liszman, menandakan optimisme terkait tren pertumbuhan global yang tangguh dan kondisi pasar minyak yang stabil. “OPEC mencatat bahwa pasar minyak saat ini memperlihatkan kekuatan yang konsisten, yang dapat menopang harga minyak dalam jangka panjang,” tuturnya.
Selain itu, Liszman juga menyoroti beberapa faktor yang menjadi penentu utama pergerakan harga minyak saat ini. “Pertama-tama, peningkatan permintaan dari sektor industri dan permintaan kuat dari sektor transportasi dan manufaktur yang memberikan dorongan positif, memicu kenaikan harga minyak,” katanya.
Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa kebijakan OPEC berperan kunci dalam mengarahkan pasar minyak. Menurutnya, keputusan OPEC untuk menjaga produksi minyak pada tingkat tertentu atau menyesuaikannya dapat memberikan sinyal penting kepada pelaku pasar.
“Langkah-langkah tersebut memengaruhi keseimbangan antara penawaran dan permintaan, yang kemudian tercermin dalam fluktuasi harga,” ujar analis itu.
Tidak hanya faktor ekonomi, faktor geopolitik juga memainkan peran penting dalam dinamika harga minyak. Liszman kemudian menyebutkan soal konflik regional, sanksi ekonomi, dan ketidakpastian politik yang dapat menciptakan ketegangan di pasar minyak global.
Namun demikian, Liszman mengklaim harga minyak dunia yang naik di atas US$ 78 per barel ini menandai fase positif dalam pasar energi global.
Pilihan Editor: Kasus Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta, Pengamat Siber Saran Korban Lapor Polisi