TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menyarankan nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang kehilangan uang senilai Rp 68,5 juta dari rekening tabungannya melaporkan kasusnya ke polisi. Karena, laporan itu bisa menjadi dasar untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
Menurut Pratama, untuk melakukan penelusuran aliran uang agak sulit jika dilakukan oleh nasabah bank. Karena rekening memiliki akses yang sangat terbatas, bahkan acapkali data transaksi yang tercatat sulit untuk dimengerti di mana merchant yang digunakan oleh pelaku untuk membobol isi rekening. Karena hanya berupa kode-kode saja.
“Yang harus dilakukan oleh nasabah bank adalah membuat laporan ke pihak kepolisian,” ujar Pratama saat dihubungi pada Rabu, 15 November 2023.
Sedangkan untuk pihak perbankan, selain melakukan investigasi di sistem internalnya, juga dapat bekerja sama dengan pihak lainnya seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini untuk melihat aliran dana jika pembobolan dilakukan melalui metode transfer. Bank juga akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi ke lokasi merchant di mana transaksi QRIS dilakukan.
“Termasuk melakukan pemeriksaan CCTV di lokasi merchant jika ada,” ucap Pratama.
Untuk saat ini, kata dia, nasabah hanya bisa menunggu hasil investigasi resmi dari BCA. Karena jika pembobolan dilakukan melalui aplikasi mobile banking (m-banking), data yang diperlukan untuk melakukan investigasi cukup banyak. Karena seharusnya juga ada data lokasi pada saat aplikasi m-banking dipergunakan.
“Selain itu juga seharusnya terdapat data-data lainya seperti perangkat apa yang dipergunakan, IMEI (International Mobile Equipment Identity), MSISDN (Mobile Subscriber Integrated Services Digital Network Number), dan sebagainya, yang akan memudahkan pihak BCA untuk melakukan investigasi,” kata Pratama.
Sebelumnya, salah satu nasabah BCA bernama Evita menceritakan pengalamannya kehilangan uang senilai Rp 68,5 juta dari rekening tabungannya. Laporan kehilangan ini pertama kali dibagikan oleh seorang YouTuber, yakni Mr Bert.
Dalam video itu, Evita membeberkan transaksi janggal telah dilakukan sejak 23 September hingga 26 September 2023 melalui QR Code. Transaksi ini dilakukan secara berulang dengan nominal tiap kali transaksi Rp 1 juta. Data tersebut baru diketahui Evita usai menghubungi BCA.
“Saya tuh kehilangan saldo di bank BCA melalui mbanking BCA sebesar Rp 68,5 juta. Saya tahunya 26 September malam, mau transfer lewat mbanking itu saldo saya kurang. Terus saya cek saldo ternyata tinggal Rp 10 juta sekian,” ujarnya melalui unggahan Youtube Mr Bert, dikutip Tempo, Senin, 13 November 2023.
Kemudian, wanita asal Jawa Tengah itu mengaku langsung menghubungi pihak perbankan bersangkutan, HaloBCA. Ia menghubungi HaloBCA untuk meminta pemblokiran rekening dengan alasan terkena pembajakan.
Sementara itu, BCA mengatakan pihaknya sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait kasus ini. “Sehubungan dengan kejadian yang menimpa salah satu nasabah di Salatiga, dapat kami sampaikan bahwa saat ini kami masih melakukan investigasi lebih lanjut,” ujar Hera ketika dihubungi.
MOH KHORY ALFARIZI | DEFARA DHANYA PARAMITHA
Pilihan Editor: Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta, Bisakah Uangnya Diganti Bank?