TEMPO.CO, Jakarta - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) menyetujui usulan Anggaran Belanja Tambahan atau ABT 2023 yang diajukan Kementerian Pertanian. ABT yang diajukan sebesar Rp 5,83 triliun.
"Untuk percepatan tanam dalam rangka peningkatan produksi padi dan jagung diantaranya melalui penyediaan benih, Alsintan, prasarana dan sarana pertanian hingga bimbingan teknis sebesar Rp 5,83 triliun," ujar Wakil Ketua Komisi IV, Anggia Ermarini dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 10 November 2023.
Selanjutnya, kata Anggia, Komisi IV meminta Kementerian pertanian untuk berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan mengenai ABT ini.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajukan Anggaran Belanja Tambahan atau ABT 2023 sebesar Rp 5,83 triliun. Ia mengklaim, anggaran itu akan digunakan untuk meningkatkan produksi padi dan jagung.
Amran mengatakan, usulan ABT Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp 5,83 triliun akan digunakan untuk percepatan tanam dan peningkatan produksi padi dan jagung. "Melalui penyediaan benih, alsintan, pupuk, dan pestisida, optimalisasi lahan rawa insentif bagi petugas lapangan, serta bimbingan teknis," kata Amran.
Dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IV DPR RI, Amran menyebut pihaknya telah melakukan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu mengenai usulan itu. Menurutnya, usulan itu kemungkinan hanya dapat dilakukan sebagian untuk tahun ini.
"Sehingga untuk keberlanjutan kegiatan tersebut di awal 2024, disarankan dilakukan prioritas pemanfaatan regular Kementerian Pertanian tahun anggaran 2024. Selanjutnya kekurangan anggaran regular 2024 nanti bisa diusulkan kembali pada ABT tahun 2024," kata Amran.
Dari usulan Anggaran Belanja Tahunan sebesar Rp 5,83 triliun, sekitar Rp 2,5 triliun akan diperuntukkan kepada Ditjen Tanaman Pangan. Dana tersebut akan dialokasikan untuk membeli berbagai jenis alsintan pascapanen, mengoptimalkan lahan rawa, dan pembelian pupuk serta pestisida.
Selain itu, sekitar Rp 3,1 triliun dari anggaran tersebut akan dialokasikan oleh Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian untuk membeli benih jagung hibrida, sarana produksi atau saprodi jagung hibrida, pembelian saprodi padi untuk mendukung percepatan tanam, benih padi untuk mendukung optimalisasi lahan rawa, hingga pembelian 380 unit alsintan pascapanen.
Sebagai informasi, total pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023 untuk Kementan sejumlah Rp14,82 triliun. Tapi, hingga 10 November 2023 baru terealisasi sebesar 65,18 persen. "Dalam sisa waktu 2 bulan ini, kami akan terus mempercepat kegiatan dan realisasi serapan anggaran secara signifikan," ucap Amran.
Pilihan Editor: Danone Blak-blakan soal Tudingan Dukung Israel