TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas Antam naik ke level Rp 1.092.000 per gram dalam perdagangan Jumat, 10 November 2023. Harga emas Antam naik Rp 5 ribu per gram dari perdagangan Kamis di level Rp 1.087.000 per gram. Sebelumnya, harga emas sempat turun Rp 7 ribu dari perdagangan Rabu dan sempat anjlok Rp 17 ribu pada perdagangan Selasa.
Kenaikan juga terjadi pada harga jual kembali atau buyback. Hari ini buyback berada di level Rp 987 ribu per gram usai naik Rp 6 ribu dari buyback Selasa di level Rp 981 ribu per gram.
Adapun sebagaimana PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk. dengan nominal lebih dari Rp 10 juta dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 bagi pemegang NPWP. Sementara non-NPWP dikenakan PPh 3 persen. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut harga emas Antam yang terdaftar di logammulia.com dalam perdagangan Jumat, 10 November 2023:
0,5 gram Rp 596.000
1 gram Rp 1.092.000
2 gram Rp 2.128.000
3 gram Rp 3.172.000
5 gram Rp 5.264.000
10 gram Rp 10.450.000
25 gram Rp 25.962.500
50 gram Rp 51.805.000
100 gram Rp 103.490.000
250 gram Rp 258.337.500
500 gram Rp 516.375.000
1000 gram Rp 1.032.600.000
Adapun Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, mengatakan harga emas dunia naik tipis jelang isyarat suku bunga terbaru dari Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed. “Harga emas dunia kembali mengalami pergerakan volatil pada hari Kamis (kemarin), setelah mengalami penurunan pada sesi sebelumnya,” ujar Andrew dalam keterangan resmi, Kamis, 9 November 2023.
Menurutnya, para investor saat ini masih menunggu isyarat baru terkait kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat.
Pada Oktober lalu, kata Andrew, terjadi lonjakan harga emas sebesar lebih dari 7 persen akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang mendorong investor untuk mencari tempat aman atau safe haven, termasuk investasi dalam emas.
“Meskipun harga emas rebound secara tipis pada hari ini, kecenderungan menurun masih terlihat kuat dalam waktu dekat, terutama seiring dengan perkembangan kebijakan suku bunga AS dan dinamika geopolitik global yang terus berubah,” tuturnya.
Dia mengimbau para investor di pasar emas untuk memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan terbaru untuk membuat keputusan investasi yang tepat dan mengurangi risiko yang mungkin timbul.
“Investor di pasar emas juga perlu mempersiapkan strategi yang tepat untuk menghadapi kemungkinan perubahan yang signifikan dalam harga emas,” ucapnya.
Sementara itu, Andrew menilai di tengah kekhawatiran terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan risiko volatilitas yang meningkat, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor sebagai aset lindung nilai yang dapat memberikan perlindungan dari fluktuasi pasar yang tidak stabil.
DEFARA DHANYA | RIRI RAHAYU