“Inilah yang harus dilihat lagi," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang Akselerasi Program Tol Laut di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.
Dalam kesempatan itu Jokowi juga mengkritisi biaya logistik antar daerah yang masih cenderung mahal. Presiden mencatat biaya logistik dari Jakarta ke daerah seperti Padang, Medan dan Banjarmasin lebih mahal dibandingkan pengiriman ke Singapura, Bangkok, Hong Kong dan Shanghai. Dengan begitu, artinya tol laut tidak berfungsi seperti yang diharapkan.
Gagasan Tol Laut Jokowi
Tol Laut adalah konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicetuskan oleh Jokowi saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 silam. Tujuannya adalah untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar di seluruh Nusantara. Program Tol Laut diharapkan bisa menciptakan kelancaran distribusi barang ke seluruh daerah hingga ke pelosok.
Satu tahun setelah Jokowi menjabat atau tepatnya pada 2015, program Tol Laut langsung diimplementasikan. Tol Laut dioperasikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL), Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Ditlala) dengan menggandeng perusahaan pelayaran milik negara, yaitu PT Pelni.
Presiden Joko Widodo pun menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut (Perpres Tol Laut) pada tanggal 1 Oktober 2015.
Perpres Tol Laut ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bagian Timur Indonesia dengan menyediakan barang kebutuhan pokok, barang industri, dan barang strategis lainnya dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan harga barang di bagian Barat Indonesia.
RIZKI DEWI AYU | AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA | FAJAR PEBRIANTO | CAESAR AKBAR
Pilihan editor: Sindir BUMN Karya Bangkrut, Ganjar: Hayo yang Main Siapa Aja?