Muatan Kapal Tol Laut Meningkat
Kemenhub mencatat bahwa pengangkutan muatan kapal melalui tol laut terus meningkat setiap tahun sejak program ini diperkenalkan pada tahun 2015. Pada tahun 2015, muatan kapal mencapai 88 TEUs dan 30 ton. Kemudian, pada tahun 2016, jumlahnya meningkat menjadi 2.742 TEUs dan 4.159 ton. Pada tahun-tahun berikutnya juga terus merangkak naik hingga pada tahun 2022, realisasi muatan kapal tol laut mencapai 28.991 TEUs dan 983 ton.
"Saya berharap sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan terus ditingkatkan agar penyelenggaraan program tol laut dapat terus berjalan lancar dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat, khususnya di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP)," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023 dikutip Antara.
Menhub juga mengungkapkan bahwa berbagai upaya inovasi telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja tol laut, termasuk digitalisasi layanan melalui aplikasi SITOLAUT serta pengembangan pola trayek tol laut yang efektif dan efisien dengan melibatkan pelayaran swasta nasional, seperti pola hub and spoke, titip kontainer, dan titip muatan.
Penambahan Trayek Tol Laut
Meskipun sering kali mendapatkan kritik, Kementerian Perhubungan terus mengembangkan jaringan trayek Tol Laut untuk memperluas konektivitas distribusi barang melalui transportasi laut. Indikator kesuksesan program Tol Laut ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah trayek tol yang terus meningkat setiap tahun.
Pada tahun 2023, penyelenggaraan layanan Tol Laut telah melayani 39 trayek dengan melibatkan 38 kapal yang berlabuh di 115 pelabuhan. Jumlah ini mengalami peningkatan yang signifikan sejak program ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015, di mana hanya ada tiga trayek dan tiga kapal yang berlabuh di 11 pelabuhan.
Meski program Tol Laut diklaim cukup berhasil, namun Jokowi sempat menyoroti program tol laut yang tidak berhasil mendongkrak kontribusi moda transportasi laut terhadap pertumbuhan ekonomi. Bahkan per September 2019, kontribusinya menurun terlebih bila dibandingkan dengan kontribusi moda transportasi darat dan udara yang naik.