TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dari Fraksi Partai NasDem Robert Row mengungkit masalah pada sarana Kereta Cepat Whoosh saat rapat kerja bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa, 7 November 2023.
“Lebih kaget lagi kemarin begitu saya lihat di TV. Hujan yang baru sebentar saja, itu ada stasiun yang banjir, air dari atas. Ini apa ini? Ini baru saja Pak Menteri diresmikan. Ini proyek baru selesai, hujan sehari,” ujar Robert.
Dia lantas mempertanyakan kualitas dari konstruksi stasiun seput kilat itu. Padahal, Robert melanjutkan, proyek yang bekerja sama dengan pemerintah Cina itu sudah mengeluarkan biaya yang besar, bahkan terjadi pembengkakan biaya (cost overrun). “Tapi kualitasnya kayak begitu.”
Robert juga menyampaikan agar pimpinan dan semua anggota Komisi V DPR melakukan pengawasan ekstra. Karena, anggaran yang keluar untuk proyek tersebut juga dikeluarkan atas persetujuan DPR.
Politisi Partai NasDem itu pun meminta pengelola operasional, PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC agar diawasi. Karena, Robert beujar, bisa jadi ada penyalahgunaan di dalam proses pembangunannya.
“Maka bisa terjadi seperti itu. Ini proyek baru kok, baru diresmikan, kok bisa terjadi seperti itu. Dan bicara tentang kereta ini banyak masalah, jadi kita harus lebih fokus lagi,” tutur Robert.
Pimpinan Komisi V DPR Lasarus juga mengatakan sebagai regulator pihaknya harus terus mengawasi operasional kereta cepat itu. Namun, dia memaklumi di awal operasionalnya memang masih banyak yang perlu disesuaikan, karena barang baru.
Meskipun banyak pihak mengapresiasi atas beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu, tapi di sisi lain, banyak juga keluhan yang datang ke Komisi V DPR. Namun politikus PDIP itu tidak menjelaskan detail keluhannya.
“Kita tidak ikut campur soal bisnisnya, kami hanya mengawasi terkait dengan pelayanan saja,” tutur Lasarus. “Tentu pengawasan itu juga bagian dari kita karena di bawah naungan Kementerian Perhubungan.”
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tidak merespons pandangan mengenai masalah konstruksi stasiun sepur kilat itu dalam rapat kerja tersebut. Dia hanya menjawab mengenai angkutan darat, angkutan udara, light rail transit atau LRT Jabodebek, dan kereta rel listrik atau KRL. Soal kereta cepat, ia hanya menyinggung masalah akses dari dan menuju ke stasiunnya.
Respons KCIC soal stasiun bocor saat hujan
Sebelumnya, viral sebuah video yang memerlihatkan bagunan Stasiun Kereta Cepat Halim bocor saat hujan pada Sabtu malam, 4 November 2023. “Sejumlah gambar yang beredar di sosial media yang menunjukan kondisi plafon stasiun bagian dalam mengalami kebocoran bukan di lokasi Stasiun Halim,” ujar General Manajer Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa lewat keterangan tertulis dikutip Senin, 6 November 2023.
Adapun visual lain yang menggambarkan adanya limpahan air di sisi tangga, kata dia, bukan berada di dalam stasiun, tapi di area luar lobi kedatangan sisi selatan. Air itu berasal dari saluran yang tidak mampu menahan debit air karena intensitas hujan yang sangat tinggi.
Menurut Eva, kondisi tersebut tidak menganggu pelayanan karena masih ada area lain yang dapat dilalui penumpang untuk menuju area lobi drop off dan pick up. Dia menjelaskan, seluruh alur penumpang tetap berjalan normal tanpa kendala. “Operasional Kereta Cepat Whoosh juga tidak terdampak,” ucapnya.
Sebagai langkah menangani masalah tersebut, PT KCIC telah berkoordinasi langsung dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika sebagai kontraktor pembangunan stasiun. Untuk segera melakukan investigasi dan perbaikan area yang terdampak demi kenyamanan penumpang.
Lalu, pada Ahad, 5 November 2023, kondisi cuaca cerah dan pelayanan di Stasiun Kereta Cepat Halim juga berlangsung normal. Wika Konstruksi juga sudah mulai melakukan perbaikan pada saluran air sisi luar stasiun dan diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat.
“KCIC memohon maaf jika ada ketidaknyamanan yang terjadi karena hujan lebat di sekitar area Stasiun Halim,” kata Eva.
Lebih jauh Eva menjelaskan pembangunan atap stasiun itu dilakukan pada saat musim kemarau, sehingga pengujian saluran air belum dapat dilakukan saat debit air yang tinggi karena hujan. PT KCIC bersama kontraktor juga akan menyisir dan mengidentifikasi titik-titik lainnya di seluruh stasiun untuk mengantisipasi kejadian serupa.
"KCIC bersama Wika telah melakukan komunikasi dan koordinasi serta bergerak cepat agar pelayanan dan fasilitas yang diberikan pada penumpang optimal,” ucap Eva.
Pilihan Editor: Viral Stasiun Halim Kereta Cepat Whoosh Bocor saat Hujan, Ini Penjelasan Lengkap KCIC