TEMPO.CO, Jakarta - Ketua The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) sekaligus Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan total 9,5 juta ton baja hingga pembangunan tahap akhir.
"IKN kalau sampai tahap lima itu, tahun 2035 atau sampai selesai kira-kira butuh baja 9,5 juta ton,” ujar Purwono di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Senin, 6 November 2023.
Menurut Purwono, total hampir 10 juta ton baja itu merupakan keseluruhan yang diperlukan hingga proyek IKN selesai. Sementara untuk kebutuhan baja per fase akan terbagi lagi dalam lima tahapan.
Untuk pembangunan IKN tahap awal, Purwono memperkirakan proyek tersebut akan membutuhkan sekitar 500 ribu hingga 700 ribu ton baja. “Untuk (tahap) yang berikutnya, baru di atas 1 juta ton," kata dia. Adapun bos Krakatau Steel itu juga mengatakan total produksi baja dalam negeri masih mencukupi untuk pembangunan proyek IKN.
Lebih lanjut, Purwono mengatakan para pelaku industri baja khususnya dalam ranah pembangunan di IKN, tidak hanya berbisnis, tapi juga menekankan konsep nasionalisme.
“Contohnya selain bisnis kita ada nasionalisme, waktu Pak Nyoman Nuarta mendesain istana, karena ini pertama kali Indonesia punya istana yang didesain oleh orang Indonesia,” kata dia. “Makanya kita bilang, bajanya jangan sampai diimpor, harus dibuat oleh orang Indonesia.”
Adapun proses pembangunan IKN per Agustus 2023, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara Danis Hidayat Sumadilaga menyatakan perkembangan konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap 1 mencapai 38,1 persen dan seluruh kegiatan masih berjalan sesuai dengan jadwal pelaksanaan (on schedule).
“Konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap 1 yang kontraknya dimulai sejak 2021, seperti Jalan Tol Akses IKN tahap 1, Istana Negara, Kantor Presiden, dan Bendungan Sepaku Semoi,” kata Danis, Jumat, 18 Agustus 2023.
Lebih lanjut, menurut Danis, Kementerian PUPR juga mulai melaksanakan pembangunan Tahap 2. “Tahap kedua mencakup proyek-proyek yang kontraknya dimulai pada April sampai Mei 2023, seperti bangunan kementerian koordinator 2 dan rumah rusun ASN (Aparatur Sipil Negara) IKN,” ucapnya.
Danis menjelaskan, sejumlah infrastruktur dasar IKN yang direncanakan selesai di tahun depan, yaitu jaringan jalan untuk meningkatkan keterhubungan ke kawasan IKN dan pemenuhan kebutuhan air bersih. “Untuk air bersih tengah dituntaskan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku, selanjutnya ditargetkan sistem penyediaan air minum dapat didistribusikan ke beberapa kawasan IKN pada 2024,” ujarnya.
DEFARA DHANYA PARAMITHA | ANDIKA DWI