TEMPO.CO, Madiun - Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI Asdo Artriviyanto menyatakan bahwa operasional kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek tidak mengalami perubahan ketika pekerjaan retrofit atau pemugaran berlangsung. Sebab, proyek tersebut berlangsung secara bertahap.
Berdasarkan kontrak kerja sama antara PT KCI dengan PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) yang diteken, Jumat sore, 3 November 2023, jumlah KRL yang diretrofit sebanyak 19 trainset. Proses pengerjaannya terhitung mulai 2023 hingga 2026.
Baca Juga:
Pada tahap pertama, sebanyak empat trainset yang menjalani proses retrofit di PT INKA. Setelah rampung, KRL tersebut kembali dikirim ke PT KCI. Kemudian, pada tahap kedua empat trainset KRL dikerjakan dan dikirim lagi. Proses yang sama juga berlaku pada tahap ketiga.
Sedangkan tahap keempat, sebanyak tujuh trainset KRL yang diretrofit oleh PT INKA. Oleh karena itu, Asdo memastikan tidak terjadi perubahan operasional KRL selama proses retrofit berlangsung.
“Saat ini, kami ada 105 trainset. Tahun ini, akan dikirim (untuk retrofit) empat berarti masih 101 dan ini cukup untuk operasi sesuai trafik perjalanan kereta api. Jadi tidak ada kekurangan dalam pengoperasian,” kata dia.
Belum lagi, Asdo menambahkan bahwa PT KCI kembali mendatangkan delapan trainset KRL baru pada tahun 2025. Dengan demikian, pola operasi perjalanan KRL dipastikan tidak mengalami perubahan ketika proyek retrofit berlangsung.
Sementara itu, kontrak pekerjaan retrofit KRL itu merupakan sinergi dari kelanjutan kerja sama sebelumnya. Pada Maret lalu, antara PT KCI dengan PT INKA telah menekan proyek pengadaan 16 trainset KRL baru.
Pilihan Editor: BPS Catat Kenaikan Jumlah Penumpang Kereta Api pada Januari-September 2023 Meningkat 40 Persen