TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menanggapi waktu tempuh Kereta Cepat Whoosh yang lebih lama buntut dari bermasalahnya operasional layanan LRT Jabodebek. Saat ini belasan rangkaian kereta (trainset) dari LRT Jabodebek sedang dilakukan perawatan sehingga waktu tunggunya menjadi lebih lama.
Akibatnya, waktu tempuh dari pusat Kota Bandung ke pusat Kota Jakarta menjadi lebih lama—meski LRT Jabodebek hanya salah satu transportasi feeder yang menghubungkan Stasiun Kereta Cepat Halim menuju ke pusat Kota Jakarta.
“Sedang kita kalibrasi ulang roda (LRT Jabodebek), kita lagi review mengenai kapasitas dan kecepatan kita untuk bisa men-service LRT ini,” ujar pria yang akrab disapa Tiko ini di Kantor InJourney, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, pada Rabu, 1 November 2023.
Tiko menargetkan kalibrasi ulang tersebut rampung pada pekan keempat November 2023. Sehingga headway—waktu antara dua sarana angkutan untuk melewati suatu titik—bisa kembali ke 15 menit lagi. Menurut dia, perbaikan itu dilakukan dengan tujuan untuk jangka panjang. “Supaya tidak terjadi kerusakan lagi di roda,” kata Tiko.
Sebelumnya, pada Ahad pagi, 29 Oktober 2023 lalu, saat Tempo menjajal Kereta Cepat Whoosh untuk perjalanan pulang dari Kota Kembang menuju ke Jakarta menghitung berapa waktu tempuh perjalanan. Waktu tempuh itu dihitung mulai dari menumpang feeder kereta, kereta cepat Jakarta-Bandung, hingga LRT Jabodebek.
Dengan kondisi LRT Jabodebek belum beroperasional penuh, penumpang butuh waktu lebih lama untuk bisa sampai di pusat Jakarta. Total waktu perjalanan dari Bandung ke Jakarta, mulai dari menggunakan kereta api feeder, lalu lanjut menumpang Kereta Cepat Whoosh, dan menggunakan LRT Jabodebek untuk mencapai pusat kota Jakarta adalah 2 jam lebih.
Selanjutnya: Belasan trainset LRT Jabodebek masuk bengkel...