Nelwin mengatakan capaian tersebut membuat PGE berada di posisi keuangan solid untuk terus tumbuh secara berkelanjutan, yang tercermin dari tingkat debt to equity ratio (DER) yang kuat di level 36,8 persen.
"Dengan tingkat DER yang baik ini menjadi sinyal positif bagi kami untuk membuka peluang ekspansi usaha melalui pendanaan pihak ketiga," ujar Nelwin.
Dari sisi ekuitas, tercatat meningkat dari US$ 1,25 juta menjadi US$ 1,93 juta atau setara Rp 29,8 miliar dibandingkan dengan 31 Desember 2022, sehingga, menurut Nelwin, perseroan berada dalam kondisi keuangan yang sehat dan memiliki kemampuan untuk membayar utang dan menghasilkan laba.
"Sedangkan liabilitas turun dari US$ 1,22 juta menjadi US$ 960 ribu atau setara Rp 14,8 miliar,” ujar Nelwin.
Dari seluruh area, PGE Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar untuk PGE selama kuartal II 2023, yaitu senilai US$ 109,6 juta atau setara Rp 1,6 triliun, yang disusul oleh PGE Area Ulubelu senilai US$ 86,1 juta atau setara Rp 1,3 triliun.
Pilihan Editor: KAI Bandara Buka Lowongan Kerja Penempatan di Jakarta dan Medan