Sementara indeks sektor industri dasar (IDXBASIC) menjadi indeks sektoral yang turun paling dalam di sesi pertama hari ini, yaitu mengalami penurunan 1,08 persen. Ini disusul indeks sektor consumer non siklikal (IDXNONCYC) yang menurun 0,70 persen dan indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) dengan penurunan 0,69 persen)
Selain itu, Bursa Efek Indonesia kembali kedatangan emiten baru PT Agro Bahari Nusantara Tbk. dengan kode UDNG. Emiten yang bergerak di bidang pertambakan udang ini melepas 500 juta saham ke publik (28,57 persen dari saham dicatatkan), dengan harga penawaran Rp 100 per saham, disertai Waran dengan perbandingan 5 saham dibandingkan 4 waran.
"Di sesi pertamanya, saham yang masuk ke papan akselerasi ini berhasil menutup sesi di titik ARA-nya di Rp 110 per saham (+10 persen)," tutur Alfatih.
Lima besar top gainer sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase kenaikan) antara lain:
- INDX (+27,8 persen ke Rp 179 per saham);
- PCAR (+25 persen ke Rp 90 per saham);
- STRK (+24,5 persen ke Rp 406 per saham);
- MRAT (+24,4 persen ke Rp 580 per saham);
- INPS (+17,2 persen ke Rp 224 per saham).
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase penurunan) antara lain:
- KLAS (-13,2 persen ke Rp 72 per saham);
- KKGI (-12,6 persen ke Rp 414 per saham);
- LMPI (-12,1 persen ke Rp 138 per saham);
- FUJI (-11,7 persen ke Rp 270 per saham);
- SKLT (-10,8 persen ke Rp 4.990 per saham).
Sementara itu, pasar Amerika Serikat cenderung menguat pada perdagangan Senin kemarin, 30 Oktober 2023. Ini terlihat dari Dow Jones yang menguat 1,58 persen, S&P 500 menguat 1,30 persen, dan Nasdaq menguat 1,16 persen.
"Pasar mengawali pekan yang sibuk dengan cukup positif (putusan suku bunga acuan Fed, data tenaga kerja AS, dan laporan keuangan Apple dijadwalkan rilis minggu ini," tutur Alfatih.
Sedangkan pasar Asia justru cenderung melemah. Per akhir sesi pertama hari ini, Shanghai melemah 0,38 persen, begitu juga STI melemah 0,02 persen, Kospi melemah 1,31 persen, dan Hang Seng melemah 1,77 persen. Sementara Nikkei menguat 0,30 persen.
Pilihan Editor: OJK Beberkan Pendapatan Premi Asuransi Tembus Rp 228,51 Triliun, Ini Rinciannya