TEMPO.CO, Majalengka - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, resmi beroperasi penuh melayani penerbangan domestik dan internasional menggantikan Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Berikut sederet fakta soal Bandara Kertajati resmi menggantikan Bandara Husein Satranegara pada Ahad kemarin, 29 Oktober 2023 seperti dilansir dari Tempo.
Menhub lepas dua penerbangan perdana
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melepas dua penerbangan perdana, yakni maskapai AirAsia rute Kertajati-Denpasar keberangkatan pukul 08.15 WIB dan penerbangan maskapai Super Air Jet rute Kertajati-Medan keberangkatan pukul 08.30 WIB.
Menurut Budi Karya, pengalihan layanan itu untuk meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.
Landasan pacu lebih panjang
Budi Karya menjelaskan landasan pacu di Bandara Kertajati lebih panjang dibandingkan dengan Bandara Husein Sastranegara.
Tujuannya agar pesawat besar seperti Boeing 777 bisa mendarat, sehingga penerbangan dari luar negeri baik dari Asia, Eropa, dan negara lainnya, bisa langsung mendarat di Jawa Barat.
“Maka itu, penerbangan kami pindah ke Bandara Kertajati," ujar Budi Karya lewat keterangan tertulis pada Ahad, 29 Oktober 2023.
Bandara Kertajati memiliki luas lahan sebesar 1.800 hektar, dengan luas terminal penumpang 121 ribu meter persegi. Selain itu terminal kargonya memiliki luas 90 ribu meter persegi, serta panjang landasan pacu (runway) 3.000 meter x 60 meter.
Proyeksi penumpang per tahun
Bandara Kertajati diproyeksikan dapat melayani sebanyak 5,6-12 juta penumpang per tahun hingga 2024, dan diproyeksikan mencapai 29,3 juta penumpang per tahun pada 2032.
Setelah pengalihan penerbangan ini, setiap harinya diklaim ada sebanyak 16 penerbangan dengan kapasitas tempat duduk sebesar 32.760 pax per minggu atau 4.680 pax per hari (datang dan berangkat).
Selanjutnya: Budi Karya berharap…