TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan insentif sepeda motor listrik mesti dikaji ulang. Sebab, penyalurannya masih jauh dari target pemerintah.
Padahal pemerintah telah melonggarkan persyaratan penerima menjadi satu KTP satu penerima. Sebelumnya, insentif sepeda motor listrik Rp 7 juta ini hanya ditujukan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), penerima kredit usaha rakyat (KUR), penerima bantuan produktif usaha mikro atau BPUM, dan penerima subsidi upah dan bantuan subsidi listrik 450 hingga 900 VA.
"Skema insentif yang dipermudah belum menaikkan penyaluran insentif secara signifikan," kata Bhima kepada Tempo, Jumat, 27 Oktober 2023. "Belajar dari hal ini, tahun depan tidak usah dilanjutkan dulu. Dievaluasi lagi."
Adapun berdasarkan informassi dari sisapira.id, penyaluran sepeda motor listrik baru mencapai 1.418 unit per Sabtu, 28 Oktober 2023 pukul 11.23. Sedangkan 2.098 masih terverifikasi dan 5.574 baru masuk proses pendaftaran. Walhasil, masih ada 190.910 kuota yang tersisa dari target realisasi pemerintah sebanyak 200 ribu unit sepeda motor listrik pada 2023.
Lambatnya realisasi tampaknya juga terjadi pada penyaluran insentif sepeda motor konversi yang ditargetkan mencapai 50 ribu unit pada 2023. Sebab, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Arifin Tasrif mengatakan sasaran program ini tidak lagi hanya untuk perorangan. Namun, diperluas ke badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta.
"Perlu riset, sasaran pasar yang jelas dan keterlibatan pemain otomotif utama. Pabrikan Jepang kudu terlibat," kata Bhima.
Sebab, menurut Bhima, penyaluran insentif sepeda motor listrik belum maksimal karena berbagai faktor. Salah satunya lantaran brand besar yang menguasai otomotif belum terlalu tertarik untuk terlibat dalam program insentif itu. Selain itu, pelanggan masih ragu dengan ekosistem kendaraan listrik yang belum sepenuhnya siap.
"Masih ada keraguan soal ketersediaan charging station. Pengisian baterai juga masih butuh waktu lama. Beda dengan mengisi BBM di SPBU yang bisa cukup lima menit," ujar Bhima.
Pilihan Editor: Kemnaker Sebut Ribuan Pencari Kerja Kunjungi Job Fair Nasional 2023 di Hari Terakhir