TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menyampaikan realisasi sebaran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Bahan Bakar Minyak (SPBU BBM) satu harga di seluruh Indonesia. Program ini sudah dimulai sejak 2017 dan akan terus berlanjut hingga 2024.
“Saat ini telah terbangun BBM satu harga di 470 lokasi per 25 September 2023,” ujar Riva dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara 1, DPR RI, Jakarta, Selasa, 26 September 2023.
Riva menjabarkan lokasi SPBU BBM satu harga di berbagai wilayah. Rinciannya adah sebagai berikut, Sumatera 70 lokasi, Kalimantan 96 lokasi, Sulawesi 49 lokasi, Jawa dan Bali 5 lokasi, Nusa Tenggara 87 lokasi, Maluku 69 lokasi dan Papua 94 lokasi.
“Kami laporkan bahwa target di akhir 2024, jumlah lokasi yang akan dibangun SPBU BBM satu harga total targetnya adalah 573 titik, di mana untuk tahun ini targetnya 502 titik,” kata Riva.
Lebih lanjut, Riva mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan pemerintah, khususnya dalam hal pengelolaan bbm subsidi. Setidaknya terdapat tiga poin dukungan yang disampaikan oleh Riva kepada jajaran Komisi VI DPR RI.
Pertama, dukungan soal percepatan pembayaran kompensasi. Kedua, dukungan soal penerbitan regulasi terkait segmen pengguna dan alokasi produk JBKP Pertalite.
“Ini karena memang kita butuh untuk dimasukan ke sistem dalam mengelola bbm subsidi jenis pertalite,” katanya.
Ketiga, dukungan perihal penyesuaian kriteria konsumen pengguna LPG PSO yang mungkin dapat dituangkan dalam penyempurnaan dari Revisi Perpres No. 104 Tahun 2007.
“Hingga saat ini, yang menjadi segmen pengguna adah keluarga, usaha mikro, dan petani nelahan. Tapi jenis-jenis dan levelling pengguna atau yang dapat membeli itu masih terbuka cukup luas,” ucap Riva.
Pilihan editor: Hari Pelanggan Nasional, Pertamina Beri Diskon untuk BBM Non Subsidi