TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI Sunarso merespons keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate alias BI7DRR sebensar 25 basis poin menjadi 6 persen.
Menurut Sunarso, jika melihat situasi makro seperti ini, BI masih punya kesempatan untuk menaikkan suku bunga kembali hingga di akhir sisa 2023.
“Kita memang di berada di-higher for longer, tapi mudah-mudahan tidak terlalu longer juga dan tidak terlalu higher juga gitu,” ujar Sunarso di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Namun, kata Sunarso, hal itu harus diantisipasi oleh semua pihak baik dari sisi banking maupun sektor riil. Soal berapa kemungkinan BI menaikkan kembali suku bunga acuan, dia tidak berani menyebutkan angkanya, karena hanya BI yang memiliki angka yang tepat untuk menaikkannya.
Tetapi, Sunarso mengatakan yang perlu diingat, mengendalikan inflasi dan likuiditas di pasar dengan melakukan mekanisme melalui suku bunga acuan itu penting. Selain itu, dia berujar, menjaga inflasi sekaligus pertumbuhan juga lebih penting.
“Oleh karena itu pengaturan ini harus dilakukan lebih presisi supaya tidak menimbulkan satu kredit macet, kedua mengganggu pertumbuhan,” ucap Sunarso.
Selanjutnya: Kenaikkan suku bunga acuan itu diumumkan....